> >

Geger Bocah di Jakarta Utara Disunat Jin usai Kencing Sembarangan, Ini Penjelasan Dokter

Jabodetabek | 4 Januari 2024, 16:14 WIB
Nenek Sami (60) menceritakan cucunya yang berinisial AJ (6) alias Adam mengalami fenomena parafimosis di Kampung Rawa Indah, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara (Sumber: ANTARA/Abdu Faisal)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dokter di Jakarta Utara, dr Benny Alpharandus, buka suara menanggapi fenomena kemaluan bocah laki-laki berinisial AJ (6) alias Adam yang disebut telah ‘disunat jin’ usai buang air kecil sembarangan pada Minggu (31/12/2023).

Dokter umum yang bertugas di Puskesmas Ancol itu mengatakan bahwa yang terjadi pada bocah berusia 6 tahun itu karena mengalami parafimosis.

Benny menjelaskan, parafimosis adalah suatu keadaan atau tindakan pada kemaluan laki-laki yang mengakibatkan kulup penis tertarik ke belakang dan tidak bisa kembali ke posisi semula.

Baca Juga: Pria Mabuk Ingin Kencing, Malah Kejebur Sumur 30 Meter dan Tewas, Ini Kronologinya

"Ya kalau dari segi medis, tidak ada yang namanya 'disunat jin'. Mungkin itu suatu kejadian tertariknya pelindung dari selaput penis itu pada anak-anak, tertarik ke belakang. Istilah medisnya itu, parafimosis," kata Benny kepada wartawan di Jakarta pada Rabu (4/1/2024).

Benny mengatakan, kondisi yang dialami AJ dapat dikategorikan kejadian abnormal pada anak-anak. Sebab, pada anak-anak yang belum disunat, kondisi selaput kulit biasanya merekat pada pangkal kemaluannya.

"Yang biasanya pada anak-anak itu masih merekat. Jadi, secara normal itu tidak tertarik ke belakang," ucap Benny.

Menurut dia, kondisi kulit kemaluan yang tertarik ke belakang itu akan menimbulkan rasa sakit, bahkan bisa terjadi pembengkakan.

"Kalau kejadian seperti itu, bagusnya dibawa ke fasilitas kesehatan. Langsung diperiksa dulu kondisinya, apakah itu benar parafimosis atau yang lain," ujar Benny.

Baca Juga: Mengapa Cuaca Dingin Bikin Lebih Sering Kencing? Simak Penjelasan Ilmiahnya

Benny pun menuturkan, jika memang benar apa yang dialami AJ adalah parafimosis, itu bukan kelainan bawaan. Mungkin saja terjadi kelainan pada saat AJ lahir, di mana pada kemaluannya memang tidak tertutupi kulit.

"Jadi harus diperiksa, dilihat, dipastikan sama tenaga ahlinya, apakah ini benar parafimosis atau kenapa, begitu," ujar Benny.

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU