> >

4 Kejanggalan Kematian Ayah dan Anak di Koja menurut Polisi: Istri Tak Lapor hingga Ada Jejak Darah

Jabodetabek | 1 November 2023, 22:15 WIB
Polisi kembali menjalani olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah Jalan Balai Rakyat V, RT 06/RW 03, Nomor 12, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, Selasa (31/10/2023). (Sumber: Kompas.com/Baharudin Al Farisi)

Polisi pun harus menunggu uji forensik berupa patologi dan toksikologi untuk menjelaskan penyebab kematian Hamka dan AQ.

Baca Juga: Lakukan Olah TKP Penemuan Mayat Ayah dan Anak di Koja, Polisi Bawa Cairan dan Sampel Makanan

Istri Tidak Melapor

Gidion menyebutkan bahwa Hamka dan AQ sudah meninggal beberapa hari sebelum ditemukan membusuk.

Berdasarkan hasil autopsi, Hamka meninggal 10 hari sebelum ditemukan, sedangkan AQ meninggal 3 hari sebelum ditemukan. 

Kejanggalan muncul dari perangai sang istri yang tidak melapor atau tidak mengurus kematian sang suami.

NP juga tampak kebingungan atau linglung ketika ditemukan.

Selain itu, NP juga tak dapat berkomunikasi dengan baik.

Rumah Berantakan

Saat jasad Hamka dan AQ ditemukan dan hendak dievakuasi, Gidion mengungkapkan bahwa kondisi rumah Hamka sangat berantakan.

“Dari fisik, kami temukan kondisi TKP yang sudah bisa dikatakan berantakan kondisi rumahnya, seperti tidak berpenghuni,” ucap Gidion.

Baca Juga: Penemuan Mayat Ayah dan Anak di Koja, Kriminolog Ungkap 3 Kemungkinan Penyebab Kematian

Dugaan Keterlibatan Orang Lain

Gidion menjelaskan soal dugaan keterlibatan orang lain.

Ia menilai kecil kemungkinan rumah Hamka dimasuki oleh orang lain, selain pihak keluarga di tempat ditemukannya Hamka dan AQ.

“Kalau kami lihat TKP, ada empat orang. Kecil kemungkinan jejak orang asing masuk karena kondisi pintu yang tertutup tidak ada jejak secara scientific,” jelas Gidion.

Ia juga menyampaikan bahwa Hamka sempat mengeluhkan sakit tenggorokan.

Hal ini diketahui setelah polisi memeriksa ponsel Hamka.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas.com


TERBARU