> >

Begini Cara Bripka Andry Dapat Uang untuk Disetorkan ke Komandannya Kompol Petrus hingga Rp650 Juta

Sumatra | 7 Juni 2023, 11:03 WIB
Ilustrasi polisi (Sumber: Tribunnews.com)

RIAU, KOMPAS.TV - Anggota Brimob Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Riau, Bripka Andry Darma Irawan, mengungkapkan cara ia mendapatkan uang untuk disetorkan kepada komandannya yakni Kompol Petrus H Simamora.

Diketahui, Bripka Andry mengaku telah menjalankan perintah atasannya Kompol Petrus untuk mencari uang dan telah menyetornya hingga mencapai Rp650 juta.

Untuk mendapatkan uang sebanyak itu, menurut Bripka Andry, dirinya terpaksa harus mencari pinjaman uang ke banyak orang untuk kemudian diserahkan kepada komandannya tersebut. 

Baca Juga: Bongkar Atasan Terima Setoran Rp650 Juta, Bripka Andry Ternyata Tak Pernah Ngantor Sejak Dimutasi

Dilansir dari Kompas.com, Selasa (6/6/2023) Bripka Andry menceritakan salah satu pengalamannya ketika Komandan Batalyon (Danyon) B Pelopor Satbrimob Polda Riau Kompol Petrus Simamora meminta dicarikan uang untuk membeli lahan.

Menurut Bripka Andry, peristiwa itu terjadi ketika ia menyopiri komandannya sebelum dimutasi ke Batalyon A Pelopor yang berada di Pekanbaru.

"Sebelum dimutasi, saya sempat menyopiri mobil Danyon saya (Kompol Petrus). Waktu itu dia bilang perlu uang Rp 53 juta untuk membeli lahan. Dia minta dicarikan secepatnya. Saya bilang, siap saya carikan komandan," kata Bripka Andry.

Setelah perbincangan di dalam mobil, Kompol Petrus disebut terus menanyakan perkembangan uang yang dimintanya itu kepada Bripka Andry lewat pesan WhatsApp. 

Bripka Andry kemudian menjawab sedang diusahakan. Hingga akhirnya uang yang diminta Kompol Petrus sebanyak Rp53 juta itu tak kunjung didapat.

Baca Juga: 6 Fakta Kasus Bripka Andry Bikin Status Setor Uang Ratusan Juta ke Kompol Petrus

"Dia WhatsApp saya menanyakan perkembangannya. Sampai dia bilang woi. Terus saya bilang, siap komandan saya usahakan,” ujarnya.

“Saya coba pinjam-pinjam. Terus dia bilang Rp 10 juta bisa ? Saya jawab siap komandan. Dapatlah uang Rp 10 juta itu.”

Lebih lanjut, Bripka Andry mengaku sudah diperintahkan untuk mencari uang dan menyetornya kepada Kompol Petrus sejak Oktober 2021. Ia mengaku total uang yang telah disetor ke Kompol Petrus lebih kurang Rp 650 juta. 

Karena terus dimintai uang, Bripka Andry mengaku tak sanggup dengan tindakan komandannya itu. Hingga akhirnya ia memberanikan diri membeberkan sikap Kompol Petrus di media sosial lantaran tidak terima karena dimutasi. 

Bahkan, lanjut Bripka Andry, mutasi terhadap dirinya harus dipercepat. Ia pun mempertanyakan terkait hal itu.

Baca Juga: Kompol Petrus Dicopot Usai Terbongkar Perintahkan Anak Buah Cari Uang dan Terima Setoran Rp650 Juta

"Itulah yang saya heran kenapa saya dimutasi tanpa ada salah. Saya merasa mutasi ini tidak wajar. Mutasi harus dipercepat, ada apa?" kata Andry.

Bripka Andry pun menduga ada yang tidak wajar terkait mutasi terhadap dirinya. Terlebih, Andry mengaku selama 15 tahun bertugas selalu menjalankan perintah pimpinannya.

"Ada yang tidak wajar dengan mutasi ini. saya sudah berkorban dengan risiko pekerjaan yang harus saya jalani,” ujar Andry. 

“Saya tidak terima dibilang tidak ada kontribusi pada kesatuan, makanya saya bongkar loyalitas saya kepada pimpinan.”

Baca Juga: Gaduh Anggota Brimob Curhat Keberatan Dimutasi hingga Setor Rp650 Juta ke Atasan, Ini Kata Kompolnas

 

Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Riau Kombes Johanes Setiawan mengatakan Kompol Petrus dicopot untuk menjalani pemeriksaan oleh Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Riau.

Johanes mengatakan pihaknya masih mendalami terkait adanya informasi yang menyebut Kompol Petrus sudah menerima setorang uang sebesar Rp650 juta dari anak buahnya.

"Kasusnya sedang ditindaklanjuti. Terkait setoran ini masih didalami, nanti pembuktiannya ada di sidang, Kompol Petrus pun saat ini sudah dicopot jabatannya dalam rangka pemeriksaan," kata Johanes pada Senin (5/6/2023).

Adapun dugaan Kompol Petrus meminta anak buahnya untuk mencari uang mencuat setelah Bripka Andry Darma Irawan, mengunggah status lewat akun Facebook pribadinya.

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas.com


TERBARU