> >

Dinas Kesehatan Gunungkidul Kehabisan Stok Vaksin Covid-19, Cuma Ada di Puskesmas

Kesehatan | 11 Oktober 2022, 16:41 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19. Dinas Kesehatan kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta kehabisan stok vaksin Covid-19, yang tersisa hanya ada di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas). (Sumber: pixabay.com/Torstensimon)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Dinas Kesehatan kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta kehabisan stok vaksin Covid-19, yang tersisa hanya ada di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas).

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon Selasa (11/10/2022), mengatakan, pasokan vaksin beum ada dari dinkes provinsi.

"Jadi untuk stok (vaksin Covid-19) di dinkes sudah kosong, di dinkes provinsi juga demikian,” jelas dia, dikutip dari Kompas.com.

“Dari pusat, informasinya belum ada pasokan lagi. Masih ada sisa sedikit di faskes dan itu dipakai terus sampai habis," kata dia.

Baca Juga: Stok Kosong, Vaksinasi Covid-19 di Banjarbaru Sementara Terhenti

Ia menjelaskan, stok vaksin yang ada di puskesmas akan diputar ke lokasi yang nantinya membutuhkan, sembil menunggu pasokan dari pusat.

Sementara, kegiatan vaksinasi di kantor Dinas Kesehatan sementara dihentikan.

"Awal Oktober terakhir kami melayani vaksinasi di Dinkes, kan biasanya hari Jumat itu jadwalnya sekarang sudah tidak," kata Dewi.

Padahal, kata dia, saat ini masyarakat masih antusias mengikuti program vaksinasi. Namun, kadang saat mereka datang, stok vaksinnya sedang tidak ada.

"Kadang pas mereka datang pas lagi habis, buktinya di dinkes setiap pekan pasti ada yang datang untuk vaksinasi. Tapi karena sudah tidak buka kami alihkan di Puskesmas," kata Dewi.

Dewi mengatakan, capaian vaksin booster, sudah ada peningkatan signifikan. Pasalnya, hingga sekarang sudah mencapai 41 persen dari sasaran program.

Baca Juga: Stok Vaksin Menipis, Puskesmas Tutup Pelayanan Vaksinasi Covid-19

Sementara untuk vaksin booster nakes sekitar 60 persen.

"Kita sudah 41 persen, sudah lumayan, kalau yang dikejar 50 persen sebetulnya. Tapi ternyata vaksinnya kurang sehingga kita menunggu saja," kata dia.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Purwanto

Sumber : Kompas.com


TERBARU