> >

Bagaimana Jika Kinerja Tak Sesuai Ekspektasi Atasan?

Gaya hidup | 7 September 2022, 08:25 WIB
Seorang pekerja yang tengah berusaha memenuhi ekspektasi atasannya (Sumber: Freepik/DCStudio)

JAKARTA, KOMPAS.TV -  Perusahaan tentu menginginkan kinerja karyawannya berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan yang sudah disepakati bersama. Salah satu upaya yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan, adalah dengan memberikan upah yang pantas dan insentif yang sesuai dengan pencapaian kinerja karyawan.

Setiap peningkatan kinerja oleh karyawan akan diberikan penghargaan oleh perusahaan, dengan tujuan untuk memotivasi karyawan agar selalu berusaha meningkatkan kinerjanya, dan menjadi motivasi bagi karyawan yang lain untuk mencapai hasil yang sama bagusnya. 

Namun, bagaimana jika ternyata hasil kinerja karyawan justru tidak sesuai dengan ekspektasi karyawan? Atau bahkan sama sekali jauh di bawah standar nilai yang telah ditentukan oleh perusahaan? Temukan solusinya bersama Vivid dalam Smart Career bertajuk “Kinerja Karyawan VS Ekspektasi Atasan” 

Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Tentunya hal ini berhubungan dengan banyak faktor di dalam perusahaan. 

Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan bisa dicapai melalui proses dan dan membutuhkan waktu tertentu. Peningkatan kinerja karyawan erat kaitannya dengan bagaimana memotivasi mereka. 

Menurut Vivid dalam siniar Smart Inspiration edisi Smart Career, pada dasarnya karyawan ingin memberikan yang terbaik untuk perusahaan. Meningkatkan kualitas kinerja bisa dimotivasi oleh adanya kenaikan pangkat atau tambahan penghasilan. 

Jika Kinerja Karyawan Tidak Sesuai Ekspektasi

Meski sudah banyak perusahaan yang menerapkan kebijakan work from office, beberapa perusahaan justru tetap mempertahankan sistem work from home (WFH) atau work from anywhere (WFA)

Kinerja beberapa karyawan saat WFH mungkin banyak yang tidak sesuai dengan ekspektasi atasan. Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut, seperti kurangnya komunikasi efektif, sulitnya membangun manajemen krisis, dan ruang kerja yang terbatas virtual. 

Ekspektasi muncul karena adanya harapan, standar, indikator yang ditetapkan oleh atasan, tentunya hal ini harus disampaikan pada karyawan. Tujuannya agar karyawan melakukan pekerjaannya sesuai dengan standar yang sudah ditentukan. 

“Jika ada ekspektasi yang masih belum tercapai, berarti masih ada yang harus diperjuangkan lagi. Indikator yang sudah ditentukan, dibuat dengan harapan semua karyawan bergerak sama,” ungkap Vivid. 

Penulis : Ristiana D Putri Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU