> >

Polisi: Pengeroyokan Suporter PSS Direncanakan, Ada Provokasi dan Salah Paham

Kriminal | 29 Agustus 2022, 20:29 WIB
Ilustrasi. Seorang suporter PSS Sleman meninggal dunia pada Minggu (28/8/2022) diduga akibat pengroyokan. (Sumber: Shutterstock)

SLEMAN, KOMPAS.TV – Kepolisian Resor Sleman menyatakan pengeroyok Aditya Eka Putranda sudah merencanakan aksinya, termasuk menyiapkan senjata. Suporter PSS Sleman itu tewas dikeroyok di palang perlintasan kereta api Jalan Bibis, Meijing Kidul, Gamping, Sleman, DI Yogyakarta.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Sleman Ajun Komisaris Rony Prasadana mengatakan, sebanyak 18 orang ditahan selama penyelidikan awal. Sebanyak 12 orang dari mereka sudah ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan perannya.

"Untuk kelompok tersebut (pelaku) memang sekitar warga di sana," ujar Ajun Komisaris Rony Prasadana dalam jumpa pers, Senin (29/8/2022).

Berdasarkan pengakuan yang diperoleh polisi, motif mereka mengeroyok adalah adanya peristiwa penyerangan dari sekelompok suporter yang terjadi beberapa waktu sebelumnya. 

Polisi masih mendalami kebenaran dari pengakuan para pelaku. "Kapan peristiwanya dan ada laporan polisinya atau tidak," urainya.

Pengakuan lainnya kepada polisi, kata Rony, ada provokasi dari salah satu tersangka yang masih di bawah umur berinisial JN, warga Gamping, Sleman, Yogyakarta.

Bocah ini mengaku kepada para pelaku jika dirinya dikejar oleh sekelompok suporter. Keterangan tentang bocah yang dianggap sebagai provokasi ini pun masih dalam pemeriksaan. 

"Terkait provokasi dikejar atau gimana ini masih dalam pemeriksaan, memang kita ada mekanisme pemeriksaan anak di bawah umur," ujarnya tegas.

Baca Juga: PSS Sleman Siap Berikan Bantuan Hukum kepada Keluarga Suporter yang Tewas Dikeroyok

Menurut Ajun Komisaris Rony, seorang pelaku pengeroyokan Adtya sempat menyebut nama satu kelompok suporter saat mencegat rombongan korban.

Dalam kasus ini polisi mengamankan barang bukti 7 botol molotov, 3 pipa besi, 1 pedang, 1 sangkur, 1 celurit kecil, 1 stik, dua kembang api, satu celurit besar, celana milik korban, sepatu korban dan sandal milik korban.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Purwanto

Sumber : Kompas.com


TERBARU