> >

Embun Upas di Kaki Gunung Semeru, Fenomena Alam yang Dinanti Wisatawan

Peristiwa | 28 Juli 2022, 05:30 WIB
Pengunjung melintas di hamparan pasir yang diselimuti empun upas di kawasan Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (30/6/2019). Fenomena embun upas tersebut disebabkan penurunan suhu yang mencapai 0 derajat Celsius pada malam hari. (Sumber: Kompas.TV/Ant (ZABUR KARURU))

LUMAJANG, KOMPAS.TV - Fenomena embun salju atau embun upas (embun yang membeku) akibat dinginnya suhu sekitar yang terjadi di sejumlah titik di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) kembali mencuri perhatian wisatawan.

Salah satunya di wilayah kaki Gunung Semeru, yakni di Desa Ranupani, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. 

"Wisatawan sengaja menunggu fenomena tersebut terjadi dan mengabadikannya melalui foto atau video," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang Yuli Harismawati, Rabu (27/7/2022), dikutip dari Antara

Diketahui, fenomena tersebut terjadi hampir di setiap bulan Juli sampai September lantaran pada rentang bulan tersebut, suhu di kawasan Ranupani mendekati 0 derajat Celsius. 

Yuli menjelaskan, letak Ranupani yang berada di ketinggian 2.300 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu turut memengaruhi fenomena alam tersebut. Embun upas dapat dilihat di tanah datar, di sekitar Ranu (danau) Pani maupun Ranu Regulo.

Baca Juga: Salju Kembali di Dataran Tinggi Dieng

"Bahkan embun upas juga menutupi tanaman di sekitar, sehingga nampak seperti salju yang sedang menyelimuti pinggiran Desa Ranupani yang berada di kaki Gunung Semeru," ujarnya. 

Masyarakat yang akan melihat atau menikmati keindahan fenomena embun salju di Desa Ranupani dan sekitarnya bisa datang sebelum matahari terbit, tepatnya pukul 05.00 WIB.

Namun, untuk jalur pendakian ke Gunung Semeru masih ditutup. Mengingat, gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl tersebut statusnya masih siaga atau level III sesuai dengan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

"Kalau ingin melihat tanaman tertutup embun salju tidak perlu jauh-jauh ke New Zealand, wisatawan bisa datang ke Desa Ranupani di Kabupaten Lumajang," imbuh Yuli. 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU