> >

M Taufik: Mesti Rasional, Masa Prabowo Kalah Pilpres Cuma Saya Doang yang Dipecat

Politik | 8 Juni 2022, 13:12 WIB
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik yang dipanggil menjadi saksi oleh KPK dalam kasus korupsi pengadaan lahan di Munjul (Sumber: Kompas.com)

Selain gagal memenangkan Prabowo, Gerindra menyebut alasan lain pemecatan Taufik karena yang bersangkutan dianggap tak loyal.

Terkait alasan itu, M Taufik kembali mempertanyakannya. Menurut dia, alasan tersebut terlalu mengada-ada.

"Makanya mesti ditanya ke mereka ukuran loyalitas itu apa. Baru sekarang saya tahu, saya tadi lagi santai aja, tiba-tiba ada berita dipecat," ujarnya.

Baca Juga: M Taufik Pilih Gabung NasDem Usai Mundur dari Gerindra, Ternyata Demi Bisa Dukung Anies Capres 2024

Taufik menegaskan ia selalu loyal sejak bergabung dengan Gerindra pada 2008. Ia pun sempat menjabat sebagai Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta.

Di bawah kepemimpinan Taufik, kursi Gerindra di DPRD DKI Jakarta meroket dari awalnya hanya 6 kursi di 2009 meningkat jadi 16 kursi di 2014.

Pada pemilu 2019, perolehan suara Gerindra di DPRD DKI pun meningkat lagi menjadi 19 kursi.

Tak hanya itu, Taufik juga menjadi aktor di balik kesuksesan duet Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok pada Pilkada DKI 2012 lalu.

Baca Juga: Lepas Posisi Wakil Ketua DPRD DKI, M Taufik akan Mengundurkan Diri sebagai Anggota DPRD

Kemudian, pada Pilkada 2017 lalu Taufik juga berhasil mengantarkan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menuju kursi DKI satu.

"Kalau itu masih belum juga dianggap sempurna, ya memang kesempurnaan bukan milik manusia," kata Taufik.

Terakhir, Taufik juga dipecat lantaran dianggap tak bisa menyediakan kantor tetap bagi DPD Gerindra DKI. Ia lagi-lagi menilai alasan pemecatan itu tak masuk akal.

Sebab, target utama suatu partai adalah perolehan suara dan kursi, bukan kantor tetap.

Baca Juga: M Taufik akan Pindah ke NasDem, Politikus Gerindra Ini Malah Bersyukur

"Ini bukan soal enggak adil, ini berarti mengada-ada argumennya. Partai targetnya apa? Kan targetnya kursi di DPRD, targetnya kekuasaan. Gubernur dua kali juga menanti, Wagub juga dapat," kata Taufik.

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Purwanto

Sumber : TribunJakarta


TERBARU