> >

Mengenal Ova Emilia, Rektor Perempuan Kedua UGM yang Perjuangkan Pendidikan Kedokteran

Berita daerah | 20 Mei 2022, 20:11 WIB
Ova Emilia terpilih menjadi Rektor UGM periode 2022-2027 berdasarkan rapat pleno Majelis Wali Amanat (MWA) UGM di Balai Senat UGM, Jumat (20/5/2022). (Sumber: dok Humas UGM)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Ova Emilia kembali menorehkan sejarah di Universitas Gadjah Mada (UGM). Dekan Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM sejak 2016 ini terpilih menjadi Rektor UGM periode 2022-2027.

Dalam seleksi pemilihan Rektor UGM 2022-2027, Ova Emilia memaparkan sejumlah strategi, mulai dari memperkuat pendidikan transdisiplin yang mendorong kewirausahaan sosial, kemandirian dan keberagaman, memperkuat pengabdian yang komprehensif dan berkesinambungan untuk penyelesaian permasalahan wilayah dengan melibatkan sivitas akademika dan alumni, sampai memperkuat atmosfer kampus yang sehat, ramah lingkungan, berbudaya dan bertanggung jawab secara sosial.

Ova Emilia, perempuan kelahiran Yogyakarta, 19 Februari 1964 ini menjadi rektor perempuan kedua di UGM setelah Dwikorita Karnawati (Rektor UGM periode 2014-2017). Ia juga dikenal pantang menyerah dalam memperjuangkan eksistensi ilmu pendidikan kedokteran di Indonesia.

Baca Juga: Raih Jumlah Suara Tertinggi, Dekan FKKMK Ova Emilia Terpilih Jadi Rektor UGM 2022-2027

Tak salah jika gelar profesor menambah panjang deretan gelar yang menyertai namanya pada 2016, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG (K), Ph.D.

Pengukuhan ini tentu menjadi gerbang perubahan, sekaligus menandai pengakuan profesi dokter di bidang pendidikan kedokteran. Ova ketika itu percaya, pengukuhan itu bisa membuat ahli pendidikan kedokteran memiliki masa depan yang cerah.

“Bidang ilmu yang digeluti mampu menghasilkan seorang dokter yang bukan hanya sebagai seorang pelayan klinik, namun juga sebagai pendidik,” ujar Ova, seperti yang dikutip dari laman resmi UGM.

Ova Emilia menamatkan pendidikan sarjana di UGM pada 1987. Ia lalu melanjutkan studi S2 di University of Dundee, Skotlandia, pada 1990.

Ia menjalani pendidikan dokter spesialis obstetri dan ginekologi di UGM pada 1996 sampai 2000. Kemudian mengambil S3 Clinical Teaching di University of New South Wales Wales dan pendidikan dokter subspesialis di UGM pada 2009.

Selain menjadi dekan, ibu dari empat anak ini juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Negeri Indonesia sejak 2018. Penghargaan yang pernah diterimanya, antara lain, First Prize For Young Gynecologist Award pada 1998 dan SIDA Award pada 2006.

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU