> >

Densus 88 Tangkap Puluhan Warga Poso dan Ampana Sulteng karena Diduga Terlibat Kelompok Teroris MIT

Hukum | 17 Mei 2022, 04:25 WIB
Ilustrasi petugas Densus 88 Antiteror Polri. Tim Densus 88 Antiteror Polri bakal menyelidiki temuan puluhan warga yang diduga terpapar ajaran NII di Garut, Jawa Barat. (Sumber: KOMPAS.com /ANDREAS LUKAS ALTOBELI)

POSO, KOMPAS.TV - Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap puluhan warga Kabupaten Poso dan Ampana Sulawesi Tengah (Sulteng).

Penangkapan tersebut dilakukan Tim Densus 88 karena puluhan warga asal Poso dan Ampana itu diduga terlibat dengan kelompok teroris.

Baca Juga: Densus 88 Tangkap 24 Terduga Teroris di 3 Tempat Berbeda

Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol. Rudy Sufahriadi mengatakan informasi mengenai penangkapan tersebut lebih lanjut segera dirilis oleh Polda Sulteng.

"Humas Polda akan rilis, jadwalnya sedang dirapatkan," kata Rudy melalui pesan singkatnya yang diterima pada Senin (16/5/2022).

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto mengatakan saat ini Polda Sulteng bekerja sama dengan Densus 88 Korwil Sulteng terus mencegah aksi terorisme.

Baca Juga: Polda Metro Jaya dan Densus 88 Izinkan Husein Husni Jadi Wali Pernikahan Anak Pertamanya

Hal tersebut dilakukan khususnya di wilayah operasi. "Termasuk mencegah peran para simpatisan yang membantu kelompok MIT Poso," tuturnya.

Saat ini, kata dia, Satgas Madago Raya terus melakukan pengejaran terhadap sisa kelompok teroris Poso yang berjumlah dua orang tersebut.

Kedua DPO kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso tersebut yakni Askar Alias Jaid alias Pak Guru dan Muhklas alias Galuh Alias Nae. Mereka telah masuk daftar pencarian orang (DPO).

"Pengejaran terus dilakukan dan tidak pernah berhenti," ujar Didik.

Baca Juga: Densus 88 Fasilitasi Pernikahan Putri Sulung Napi Terorisme Husein Husny di Rutan Polda Metro Jaya

Selain itu, Satgas juga rutin menggelar razia di tiga wilayah operasi perburuan, yakni Kabupaten Sigi, Parigi Moutong, dan Poso.

Menurut Didik, kegiatan razia itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya bantuan dan pergerakan dari para simpatisan.

"Kami harap dukungan warga dan kami tetap imbau kepada para DPO menyerahkan diri," ucap Didik.

Hingga saat ini, jumlah kekuatan Satgas Madago Raya berjumlah 1.376 personel gabungan TNI dan Polri.

Baca Juga: Densus 88 Pantau 5 WNI, Amerika Serikat Menduga Mereka Fasilitator Pendaanan ISIS

 

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Antara


TERBARU