> >

Belasan Warga Solo Terserang DBD, Termasuk Putri Bungsu Wali Kota Gibran

Sosial | 22 Februari 2022, 11:34 WIB
Ilustrasi demam berdarah dengue (DBD). (Sumber: Pixabay)

SURAKARTA, KOMPAS.TV – Belasan warga Kota Solo terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD), termasuk La Lembah Manah, putri bungsu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Adik dari Jan Ethes Srinarendra tersebut sempat menjalani perawatan di rumah sakit selama tiga hari, sejak Rabu (16/2/2022). Ia keluar dari rumah sakit pada Sabtu (19/2/2022).

Selain La Lembah yang merupakan cucu Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), ada 12 warga Kota Solo lain yang terpapar penyakit  tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih mengatakan dari 13 warga, sejauh ini tidak ada pasien yang meninggal.

Baca Juga: Ratusan Warga Jakarta Diserang DBD, Anies Diminta Segera Perkuat Nakes

"Sudah ada 13 orang. Alhamdulillah belum ada yang meninggal. Tapi janganlah," kata Wahyuningsih, kepada Kompas.com, Senin (21/2/2022).

DBD yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini, menyerang di dua Kelurahan di Kota Solo, termasuk kediaman Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

"Mojosongo dan Sumber yang mendominasi," katanya.

Ning sapanan akrabnya, mengimbau pada masyarakat untuk segera memeriksakan diri jika mengalami gejala demam yang tak kunjung turun.

"Kalau sudah fase akut intinya ya masyarakat jangan ditunda-tunda. Kalau panas nggak sembuh-sembuh ya segera periksa agar tidak terlambat," katanya.

Sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menginstruksikan agar mengantisipasi adanya DBD dilingkungan masyarakat Kota Solo. Dengan terus mensosialisasi ke masyarakat tentang hidup sehat.

Gibran juga meminta agar lokasi yang ditemukan kasus DBD langsung dilakukan fogging atau pengasapan. "Iya, harus waspada. Ini soalnya juga bahaya, dan sudah banyak (kasus DBD)," ungkap Gibran.

Gibran juga menjelaskan, dirinya sempat harus menjaga putrinya di rumah sakit. Sehingga sejumlah agenda pemerintahan dilimpahkan kepada Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa.

Baca Juga: Penting! Begini Cara Bedakan antara Demam pada Covid-19 dan DBD

Salah satunya pada saat upacara peringatan HUT ke-277 Kota Solo. Gibran sedianya menjadi pemimpin upacara, tapi digantikan oleh Teguh Prakosa.

"Saya tunggu soalnya di Rabu, Kamis dan Jumat itu masa-masa kritis. Kalau DB itu kan bahayanya kalau pas suhunya turun kan panas panas terus. Pas suhu tubuh turun biasanya mengira sudah sembuh. Padahal itu masa-masa kritis dan trombositnya turun," jelas Gibran.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Purwanto

Sumber : Kompas.com


TERBARU