> >

BPN Klaim akan Beri Ganti Untung Usai Pengukuran Lahan di Desa Wadas, Ini Rencana Selengkapnya

Peristiwa | 9 Februari 2022, 15:25 WIB
Aparat kepolisian yang disiagakan guna mendampingi petugas pengukuran lahan tambang dari BPN dan Dinas Pertanian di Desa Wadas (Sumber: Twitter @Wadas_Melawan)

PURWOREJO, KOMPAS.TV - Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Jawa Tengah (Kakanwil BPN Jateng) Dwi Purnama menyatakan pengukuran lahan tambang di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, dilakukan berdasar pada undang-undang dan akan ada ganti untung bagi warga.

Menurut Dwi, pihaknya bersama dengan Dinas Pertanian setempat melaksanakan Undang-undang (UU) nomor 2 tahun 2012 tentang pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum.

"BPN dalam hal ini melaksanakan UU 2/2012 jo PP 19 bahwa tahap saat ini adalah pelaksanaan tugasnya di Kementerian ATR/BPN, panlok (penetapan lokasi) pernah dilakukan gugatan namun gugatan ditolak, sehingga kita selaku pelaksana melakukan pengukuran dalam rangka untuk mengetahui jumlah luas tiap bidang tanah, pemegang hak, tanam tumbuh di atasnya," kata Dwi Purnama dalam konferensi pers di Mapolres Purworejo, Rabu (9/2/2022).

Dwi menjelaskan, pengukuran lahan merupakan bagian dari tahap pelaksanaan yang dilakukan Kementerian ATR/BPN dalam hal ini untuk pembangunan Bendungan Bener yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN).

Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 56 Tahun 2018 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Dalam pengukuran lahan ini, pihaknya akan melakukan proses inventarisasi dan identifikasi mulai dari jumlah luas dari setiap bidang tanah hingga pemegang hak tanam tumbuh yang berada di atasnya.

Rencana pengukuran lahan

Adapun pada Selasa (8/2), Kanwil BPN Jateng berencana mengukur lahan bersama dengan 10 tim yang terdiri dari 80 orang pegawai BPN dan Dinas Pertanian dengan dibersamai para pendamping dan juga pemilik lahan.

Berdasarkan rencana, pihaknya akan melakukan pengukuran terhadap 114 hektar tanah dengan terdiri dari 346 bidang.

Dari tim yang sudah dibentuk, kata Dwi, setiap tim kemudian akan menyelesaikan pengukuran sekitar 20 bidang hingga Kamis (10/2/2022) mendatang.

"Kami targetkan setiap hari ini kita dapat menyelesaikan 15 sampai 20 bidang per tim, sehingga kalau 10 tim ya tinggal kalikan saja. Kita harapkan ada 200-an bidang, setiap hari. Sehingga nanti dapat kita selesaikan identifikasi dan inventarisasi ini selesai pada hari Kamis," ujarnya.

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU