> >

Bupati Sebut Sungai di Kudus Dangkal dan Rawan Banjir, Camat Diminta Pantau Tanggul

Berita daerah | 22 Januari 2022, 07:39 WIB
Bupati Kudus HM Hartopo saat meninjau tanggul sungai di Dukuh Jawik RT 02/RW 05 Desa Pladen Kecamatan Jekulo, Jumat (21/1/2022). (Sumber: Pemprov Jateng)

KUDUS, KOMPAS.TV – Banyak sungai di Kabupaten Kudus yang mengalami pendangkalan dan rawan banjir. Camat dan kepala desa diminta pantau kondisi tanggul.

Penjelasan serta perintah pada camat dan kepala desa tersebut disampaikan Bupati Kudus HM Hartopo saat meninjau tanggul sungai di Dukuh Jawik RT 02/RW 05 Desa Pladen Kecamatan Jekulo, Jumat (21/1/2022).

Dia mengaku pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk perbaikan talud, tanggul, dan normalisasi sungai.

Baca Juga: Duh, Kawanan Begal Tebas Tangan Pengendara Sepeda Motor di Kudus hingga Putus

“Kami sudah meminta BBWS untuk normalisasi sungai. Banyak sungai di Kudus yang dangkal dan rawan banjir. Nanti juga ada perbaikan tanggul, kalau bisa ditinggikan lagi,” ucapnya seperti dikutip dari keterangan tertulis Pemprov Jawa Tengah, Sabtu (22/1/2022).

Dia menegaskan, seluruh camat dan kepala desa diminta untuk memantau kondisi tanggul. Apabila ada indikasi kebocoran, diminta untuk segera ditandai, sehingga bisa langsung ditambal.

Jika kebocoran tanggul tidak segera ditangani, lanjut Hartopo, akan menyebabkan kebocoran yang awalnya sedikit akan melebar karena terkikis air sungai.

“Kami sudah meminta kepala desa dan camat untuk menyisir tanggul. Jadi kalau ada yang bocor bisa langsung ditambal. Mohon setiap desa bisa menata tanggulnya masing-masing,” tegas bupati.

Terkait jebolnya tanggul sungai di Dukuh Jawik RT 02 RW 05 Desa Pladen Kecamatan Jekulo, bupati meminta, agar batu dan ban penambal tanggul tersebut diganti dengan sak berisi pasir atau tanah, supaya lebih kuat.

“Kalau pakai ban dan batu, kesannya memang rapi dan bagus, tapi rawan jebol. Nanti rumah warga jadi tergenang lagi,” ungkapnya.

Baca Juga: Pasien Demam Berdarah di Kudus Melonjak Drastis

Untuk diketahui, sebelumnya warga dan relawan telah menambal tanggul menggunakan ban dan batu.

Satu unit alat berat juga telah dikerahkan untuk mengurug tanah dan menancapkan tiang pancang dari bambu.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU