> >

Buntut Kasus Diklatsar Menwa, UNS Diminta Hilangkan Budaya Militer di Lingkungan Kampus

Peristiwa | 5 Januari 2022, 13:51 WIB
Gilang Endi Saputra (22), mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) yang meninggal dunia saat mengikuti Diklatsar Menwa (Sumber: Kompas TV/Widi Nugroho)

SOLO, KOMPAS.TV - Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) diminta menghilangkan budaya militer di lingkungan kampus usai meninggalnya mahasiswa UNS bernama Gilang Endi Saputra saat Diklatsar Menwa.

Pernyataan ini disampaikan perwakilan Aliansi Justice for Gilang, Alqis Bahnan dalam konferensi pers daring yang diselenggarakan LBH Yogyakarta, Selasa (4/1/2022).

"Budaya militer di dalam kampus ini juga menjadi tuntutan kami untuk dihilangkan atau dinihilkan karena kami tidak ingin kejadian serupa terjadi kembali berkedok beda tempat atau nama yang berbeda," kata Alqis.

Selain itu, pihaknya mendorong agar UNS memberikan sanksi akademik kepada pihak yang terlibat dalam Diklatsar Menwa hingga menyebabkan Gilang Endi Saputra meninggal dunia.

Alqis menilai sanksi akademik perlu diberikan antara lain kepada panitia hingga pembina yang terlibat dan bertanggung jawab dalam kegiatan Diklatsar Menwa.

"Pihak UNS memberi sanksi akademik kepada panitia hingga pembina karena ini kegiatan yang terorganisir," kata Alqis dalam keterangannya, Selasa (4/1).

Lebih lanjut, Alqis menyebut pihaknya akan terus mengawal kasus kematian Gilang Endi Saputra hingga tuntas agar tidak ada lagi korban selanjutnya.

Baca Juga: Satreskrim Polres Surakarta Limpahkan Kasus Diklatsar Menwa UNS ke Kejaksaan

"Kasus ini harus dituntaskan karena kami tidak ingin ada korban selanjutnya. Berdasarkan riset yang kami lakukan korban di sini tidak hanya Gilang, tetapi banyak sekali korban di tahun-tahun sebelumnya," jelas Alqis.

"Ini bukan kejadian satu kali, tapi berulang kali. Ini perlu menjadi catatan UNS untuk bisa mengontrol kegiatan KMS itu sendiri," sambungnya.

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU