> >

Sketsa Wajah Pelaku Pembunuhan Subang Dirilis, Saksi dan Keluarga Korban Saling Sindir

Hukum | 2 Januari 2022, 16:47 WIB
Direskrimum Polda Jabar Kombes Yani Sudarto tengah memperlihatkan sketsa wajah terduga pelaku di Mapolda Jabar, Rabu (29/12/2021) (Sumber: KOMPAS.COM/AGIE PERMADI)

SUBANG, KOMPAS.TV - Ketegangan terjadi antara Muhammad Ramdanu alias Danu dan Yoris - Yosef terkait kasus pembunuhan di Subang dengan korban tewas Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Ketegangan berawal saat kuasa hukum Yoris dan Yosef, Rohman Hidayat melontarkan pendapat usai sketsa wajah diduga pembunuh ibu dan anak itu dirilis Polda Jabar tempo lalu.

Meski tak menyebut nama secara jelas, Rohman Hidayat seolah mengarahkan pendapatnya kepada Danu.

Hal ini yang kemudian membuat kubu Danu tersinggung, dan membuat kasus Subang ini semakin tegang.

"Justru saya lebih berpendapat yang dirilis polda ada cocok dengan saksi yang diperiksa sekarang, yang berlarut-larut, yang memberi keterangan berubah terus, saya lebih fokus ke sana," kata Rohman Hidayat, melansir dari Tribun, Sabtu (1/1/2022).

Baca juga: Isu Pembunuh Bayaran, Polda Jabar Hati-Hati Tangani Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Menurutnya, sketsa pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang, mengarah pada saksi yang potensial.

"Saya berpendapat berdasar fakta dan keterangan saksi di sekitar saya, melihat identifikasi sketsa saya meyakini itu sudah berhubungan dengan saksi yang diperiksa hari ini, tinggal dicocokan saja tidak perlu saya menjelaskan, masyarakat pun bisa menilai itu gambar cocok dengan siapa dari belakang"

"Ini berkaitan dengan saksi yang potensial, saya pikir saksi potensial yang diperiksa berlarut-larut kan tidak perlu disebutkan lagi, teman media sudah bisa menebak siapa," kata Rohman Hidayat.

Terkait sketsa wajah diduga pelaku, pendapat kuasa hukum Yosef dan Yoris ini, dianggap mengarah pada Danu.

Danu pun bahkan sampai bersumpah bahwa ia tidak terlibat dalam kasus pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu.

"Seolah seperti menuduh, Demi Allah saya tidak melakukannya, saya serahkan aja ke Allah, biar Allah yang menentukan," kata Danu dikutip dari Tribun Bogor.

Baca juga: Ini Sketsa Wajah Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Sementara itu kuasa hukum Danu, Achmad Taufan, menegaskan tak mau terlibat dalam drama yang dibuat oleh pihak Yosef dan Yoris.

"Kita enggak usah berdrama lah yah, kita langsung aja kang Rohman ini menuduh klien saya," sambung Taufan.

Taufan pun meyakini, ciri-ciri terduga pelaku pembunuhan ibu dan anak yang dirilis Polda Jabar, sama sekali berbeda dengan Danu.

"Polda sudah menyampaikan sketsa dan punya ciri-ciri. Dari ciri saja itu jelas bukan Danu.
kalau Danu dari awal disinyalir melakukan hal ini sangat mudah Polda untuk menetapkan Danu sebagai tersangka," kata Taufan.

Ia pun menilai pendapat yang diarahkan pada Danu, tidak menggambarkan Rohman Hidayat sebagai pengacara yang baik.

"Bukan statement yang bisa menjaga situasi dan profesionalitas sebagai pengacara. Status Danu masih menjadi saksi. Kami mengingatakan Yoris dan Yosef untuk bisa menahan diri, jangan sampai menyampaikan statement yang menduduh orang lain, itu tidak baik,"

"Saya tidak mau menuduh pak Yosef dan Yoris sebagai pelaku, saya hanya berpedoman kepada keterangan, bukti yang sudah disampaikan pada kepolisian," kata Achmad Taufan.

Sketsa Wajah Pelaku

Adapun identitas dari sketsa terduga pelaku yang dirilis Polda Jabar yakni pria berumur 30 tahun. 

Bentuk muka oval, bentuk dagu lancip, warna rambut hitam, hidung lurus, bentuk badan sedang, warna kulit putih bersih. 

Total saksi yang diperiksa dalam kasus ini mencapai 69 saksi. Sebanyak 15 di antaranya saksi dari keluarga, 11 saksi yang saat melintas di TKP dan 32 saksi untuk menetukan alibi.

Sedangkan 11 saksi lainnya tidak berhubungan dengan peristiwa, tapi diambil keterangan dan pemeriksaan saksi ahli sebanyak tujuh orang. Penyidik juga telah melakukan analisa CCTV. 

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.TV, jenazah Tuti Suharti (55) serta anaknya Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan didalam bagasi mobil Alphard yang terparkir di garasi dengan keadaan sudah tidak berbusana.

Tubuh kedua korban diduga sempat dimandikan oleh pelaku. Sebab, saat ditemukan kedua korban bersih dan tidak bersimbah darah.

Selain itu, pihak kepolisian menduga bahwa pelaku tersebut melibatkan orang terdekat dari korban dan bukan murni dari kasus kejahatan lainnya. 

Diketahui dari rumah TKP tersebut barang-barang mewah maupun uang tunai sebesar Rp30 juta tidak diambil oleh pelaku. Hanya saja handphone milik Amalia yang hilang.

Hasil outopsi, benar saja dari tubuh kedua korban mengalami luka-luka akibat pukulan dari benda tajam maupun benda tumpul.

Penulis : Baitur Rohman Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU