> >

Pelaku Pariwisata Gili Trawangan: Dulu Saya Pikir Pandemi Bakal Selesai 2 Minggu, Ternyata (2)

Wisata | 17 Desember 2021, 07:19 WIB
Kompleks bangunan yang di masa sebelum pandemi berwujud kafe, restoran dan butik di salah satu sudut Gili Trawangan ini kini merana tak terurus, Kamis (16/12/2021). (Sumber: Kompas.tv/Vyara)

H M Sarro salah satunya. Pemilik dua properti akomodasi, restoran, minimarket dan spa ini kembali menekuni profesinya di masa lalu saat Gili Trawangan belum menjadi pulau wisata.

Ia kembali berkebun dan mencari ikan di laut. Hasilnya, dijual dan dimakan sendiri bersama keluarga.

“Lumayan bisa makan dari hasil panen timun, kacang panjang, atau daun ubi,” ujar lelaki beranak 4 ini.

Baca Juga: Kunjungi Gili Trawangan Bahas Sengketa Tanah, Gubernur NTB Janjikan Tidak akan Ada Penggusuran

Sarro tak pernah menyangka, pandemi akan berkepanjangan hingga hampir memasuki tahun kedua. 

“Saya pikir, dulu pandemi selesai dua minggu. Eh, ternyata, dua bulan belum juga selesai. Sekarang pun belum selesai,” ujar lelaki berusia 58 tahun ini tersenyum getir.

Saat menyadari bahwa pandemi ternyata berkelanjutan, Sarro mengaku sempat bingung mengatur keuangannya. 

"Waktu itu, saya harus mengatur dana Rp10 juta untuk hidup selama tiga bulan," katanya sambil menepuk dahi.

Di masa sebelum pandemi, jumlah ini hanya sepersekian dari penghasilan mingguannya.

Namun, Sarro bersyukur, ia dan keluarganya masih tetap bertahan hingga saat ini.

“Semua ini kan rejeki tak terduga. Alhamdulillah masih diberi jalan rejeki,” ucapnya penuh syukur.

Baca Juga: Secercah Asa di Gili Trawangan yang Kini Senyap bak Pulau Hantu (1)


 

Penulis : Vyara Lestari Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU