> >

Jembatan Rp14 Miliar Baru Enam Bulan Sudah Rusak, Ada Besi Mencuat di Tengah Jalan

Peristiwa | 4 Oktober 2021, 17:08 WIB
Unsur pimpinan DPRD Kutai Kartanegara saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di jembatan penghubung Desa Santan Tengah dan Santan Ilir di Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Tim pada akhir September 2021. (Sumber: Istimewa)

KUKAR, KOMPAS.TV - Sebuah jembatan yang baru dibangun sebagai penghubung Desa Santan Tengah dan Santan Ilir di Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim), sudah mengalami kerusakan.

Padahal, jembatan tersebut baru berusia enam bulan sejak pengerjaan selesai pada Maret 2021. Diduga, jembatan itu dibangun tidak sesuai spesifikasi.

Baca Juga: Jembatan Sei Alalak di Banjarmasin Akhirnya Mulai Dilalui oleh Warga

Temuan tersebut kemudian dilaporkan oleh unsur pimpinan DPRD Kukar usai meninjau jembatan itu pada akhir September 2021.

Wakil Ketua DPRD Kukar Alif Turiadi mengungkapkan kejanggalan pada bangunan jembatan yang tidak sesuai spesifikasi itu.

"Besi keluar, artinya enggak sesuai spesifikasi. Buruk kualitasnya, jadi berbahaya saat dilintasi. Masa besi mencuat di tengah jalan begitu," kata Alif dikutip dari Kompas.com, Senin (4/10/2021).

Baca Juga: Penuhi Instruksi Presiden Jokowi, Hari Ini Jembatan Sei Alalak Resmi Dibuka untuk Uji Coba

Alif mengatakan, masa kontrak pengerjaan jembatan senilai Rp14 miliar itu sudah habis. Namun demikian, masih ada masa perawatan oleh kontraktor.

Artinya, fisik proyek tersebut mestinya siap digunakan masyarakat walaupun masih dalam perawatan kontraktor.

"Proyek itu dianggarkan di APBD murni 2021 sehingga baru berusia sekitar enam bulan," ujar Alif.

"Kontrak (waktu pengerjaan) sudah kelar, tersisa masa perawatan 2 sampai 3 bulan lagi oleh kontraktor."

Baca Juga: Video Viral Lolos Penjagaan Pakai Kode 'Aku Ading Basit' Masuk Jembatan Alalak Banjarmasin

Berdasarkan foto jembatan yang dikirim Alif, tampak besi-besi terlihat menjulang ke atas di bagian bentang tengah jembatan senilai Rp14 miliar itu.

Kemudian, coran semen pada salah satu sisi pendekat juga terkelupas sehingga menimbulkan genangan air.

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas.com


TERBARU