> >

Misterius, Babi-babi Hutan di Wilayah Hutan Tropis Sumatera Mati Mendadak dan Beruntun

Peristiwa | 1 Oktober 2021, 12:24 WIB
Ilustrasi Kematian Misterius Babi-babi Hutan Meluas hingga Taman Nasional di Jambi (Sumber: AP Photo)

Adapun, babi merupakan salah satu sumber protein penting bagi kelompok yang masih menjalankan tradisi berburu itu.

Anggota komunitas Orang Rimba di wilayah Terab, Kabupaten Batanghari, Jambi, menunjukkan tanaman hasil semaiannya, Sabtu (22/5/2021). Mereka banyak bergantung pada alam. (Sumber: Kompas.id/Irma Tambunan)

Kematian babi juga ditemukan di Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) yang melingkupi Provinsi Riau dan Jambi.

Kepala Balai TNBT Fifin Arfiana mengatakan, pihaknya juga mendapatkan laporan dari warga. Namun, saat mengecek ke lokasi, kondisi bangkai sudah rusak.

Baca Juga: Demam Babi Afrika, Puluhan Ribu Babi Dibantai di Republik Dominika

Selanjutnya, temuan serupa juga terjadi di kawasan restorasi ekosistem Hutan Harapan di perbatasan Jambi dan Sumatera Selatan yang merupakan ruang hidup suku pedalaman Batin Sembilan.

Komunitas pedalaman yang masih menjalankan tradisi berburu di hutan itu mendapati babi-babi mati.

Sebagian besar tersebar di pinggir hutan dan perkebunan sawit sebuah perusahaan yang berbatasan langsung dengan Hutan Harapan.

”Babi-babi itu banyak yang mati dekat sungai. Mulutnya tampak berbuih,” ujar Hospita Yulima, Humas PT Restorasi Ekosistem Hutan Harapan.

Sejauh ini, menurut Haidir, Fifin, dan Hospita, penyebab kematian babi belum dapat diketahui pasti. Saat ditemukan, kondisi bangkainya sudah berbau dan dihinggapi lalat.

Sebagai upaya preventif, Haidir mengerahkan petugasnya menyosialisasikan ancaman demam babi afrika (african swine fever/ASF) pada komunitas tersebut.

Sejumlah langkah penerapan didorong, antara lain agar warga tidak menyentuh langsung satwa yang terpapar mati. Satwa yang ditemukan mati jangan sampai dikonsumsi, melainkan langsung dikubur atau dibakar.

”Kami juga masih menunggu panduan mengenai penanganannya dari pusat (KLHK),” ujarnya.

Baca Juga: Muncul Penyakit Demam Babi, Pemprov Kalteng akan Tutup Pintu Masuk

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Kompas.id


TERBARU