> >

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Wilayah di Jawa Tengah Alami Cuaca Ekstrem hingga 16 September 2021

Peristiwa | 14 September 2021, 20:26 WIB
Ilustrasi hujan lebat. Kepala BMKG Ahmad Yani Semarang Sutikno mengatakan, cuaca ekstrem dan curah hujan dengan intensitas lebat berpotensi terjadi di Jateng pada 14-16 September 2021. (Sumber: kompas.com/kulkann)

SEMARANG, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat di sejumlah wilayah di Jawa Tengah untuk waspada terhadap potensi hujan deras disertai petir dan angin kencang pada beberapa hari ke depan.

Kepala BMKG Ahmad Yani Semarang Sutikno mengatakan, cuaca ekstrem dan curah hujan dengan intensitas lebat berpotensi terjadi di Jawa Tengah pada periode 14 hingga 16 September 2021.

Cuaca ekstrem ini, menurut Sutikno terjadi karena aktivitas fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) di wilayah Indonesia.

"Selain itu, bersamaan dengan aktifnya fenomena gelombang Ekuatorial lainnya, seperti gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial," kata Sutikno dalam keterangan tertulis, Selasa (14/9/2021).

Suhu permukaan laut yang masih terpantau hangat di sebagian perairan Indonesia juga turut menjadi faktor penyumbang cuaca ekstrem itu.  

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG: Cuaca Ekstrem di Seluruh DKI Sejak Selasa Pagi, 14 September 2021

"Suhu muka laut dan anomali suhu muka laut juga terpantau masih hangat di sebagian perairan Indonesia," lanjutnya.

Oleh karena itu, menurutnya kondisi itulah yang mendukung peningkatan suplai uap air sebagai sumber pembentukan awan hujan.

Sutikno juga menjelaskan soal kondisi atmosfer yang masih labil dalam skala lokal.

Hal itu, katanya, mampu meningkatkan potensi konvektif kuat yang menyebabkan pembentukan awan hujan yang lebih intensif, termasuk di wilayah Jawa Tengah.

Adapun beberapa daerah yang berpotensi dilanda cuaca ekstrem tersebut, yaitu Banyumas, Purbalingga, Banjanegara, Wonosobo, Magelang, Kebumen, Purworejo.

Baca Juga: BPBD Imbau Warga Jakarta Waspada Dampak Cuaca Ekstrem 14-15 September 2021

Lalu, Boyolali, Salatiga, Karanganyar, Klaten, Sukoharjo, Surakarta, Wonogiri, Semarang, Temanggung, Kendal, serta Kota Magelang.

Oleh karena itu, Sutikno meminta masyarakat mewaspadai potensi terjadinya bencana, seperti angin kencang, tanah longsor, serta pohon tumbang.

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU