> >

Perusahaan Babat Hutan Bambu Purwakarta, Dedi Mulyadi Murka: Bisa Jebol Bendungan Jatiluhur

Peristiwa | 12 Agustus 2021, 05:50 WIB
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi. (Sumber: Handout)

"Kerugiannya sudah jelas sangat besar jika pohon bambu di kawasan hutan bambu itu dibabat,” tekan Dedi.

Menurut Dedi, perusahaan yang membabat hutan bambu itu memang memiliki hak izin kehutanan sosial. Namun, ia tetap ingin memperjuangkan para petani yang lahannya ikut tergusur perusahaan itu.

Baca Juga: Peringatan BMKG Akibat Perubahan Iklim, Bencana Badai hingga Hilangnya Es di Puncak Jaya

“Kalau perhutanan sosial itu peruntukannya buat rakyat agar perekonomian warga sekitar meningkat. Bukan untuk warga Jakarta yang menggarap perhutanan di sini. Emosi saya. Yang ngasih izinnya akan saya panggil nanti,” kata Dedi Mulyadi.

Warga bercerita ada petani yang jatuh sakit karena lahan garapan tempatnya menggantungkan hidup tergusur perusahaan.

“Selama ini para petani penggarap sudah merasakan manfaatnya, mendapatkan penghasilan yang cukup lumayan. Kalau sampai diubah menjadi perkebunan pisang, berapa ratus kepala keluarga yang akan hilang mata pencahariannya. Bikin sengsara rakyat saja,” kata Dedi Mulyadi.

Dedi mengaku telah menghubungi Menteri Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya. Menteri Siti pun mendukung Dedi.

“Saya sudah telpon Menteri KLHK, dia tidak setuju bila pohon bambu ditebangi digantikan pohon pisang. Kemudian Dirjen juga saya kabari, pihak Perhutani juga tidak setuju bila bambu ditebangi,” ujarnya.

Baca Juga: Kisah Mbah Sadiman Hijaukan 250 Hektar Lahan Gersang, Sempat Disebut “Gila”

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Tribunnews


TERBARU