> >

Muncul Kluster Ziarah Makam Wali Limo: 21 Orang Terkonfirmasi Positif Covid-19 dan 2 Meninggal

Update corona | 20 Juni 2021, 13:28 WIB
Tanda pengenal jalan Kota Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (06/11/2019). (Sumber: Kompas.id/Dahlia Irawati)

MALANG, KOMPAS.TV – Sebanyak 21 orang di Kota Pasuruan, Jawa Timur terkonfirmasi Covid-19 usai lakukan ziarah ke Wali Limo. Hal ini menandai kluster baru yang membuat Kota Pasuruan ditetapkan dalam zona merah atau kawasan risiko tinggi Covid-19.

“Kota Pasuruan kembali masuk ke zona merah setelah ditemukan kasus Covid-19 dari kluster ziarah makam Wali Limo,” kata Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf, Sabtu (19/06/2021), dikutip dari Kompas.id.

Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf, menyayangkan kondisi masuknya kembali Kota Pasuruan ke dalam zona merah. Sebab, beberapa waktu sebelumnya Kota Pasuruan sudah berstatus zona kuning atau kawasan risiko rendah Covid-19.

”Dengan kasus ini, RT/RW-nya saya tegur. Bagaimana bisa ada dua bus pergi ziarah wali dan RT/RW-nya tidak tahu. Tahu-tahu lapor ke lurah setelah ada warganya yang meninggal. Ini harus jadi contoh bersama bahwa RT/RW dan kelurahan harus benar-benar mengawasi dan bertanggung jawab atas warganya,” kata Gus Ipul.

Lebih lanjut, Gus Ipul menerangkan, 21 warga terkonfirmasi Covid-19 tersebut berasal dari Kelurahan Trajeng, Kecamatan Panggungrejo.

Menurut cerita warga, selesai Lebaran sebanyak 142 warga di dua RW tersebut mengikuti kegiatan ziarah makam Wali Limo (di sekitar Surabaya, Gresik, Lamongan, dan Tuban). Mereka pergi berombongan menggunakan dua bus.

Baca Juga: Muhadjir Menduga Lonjakan Covid-19 di Berberapa Daerah Akibat Mudik Lebaran dan Ziarah

”Saat berangkatnya tidak tahu kapan, yang jelas selepas Lebaran. Mereka berpikir bahwa Covid-19 sudah hilang. Kini terbukti mereka mulai ada yang bergejala. Bahkan, dua orang di antaranya sebelumnya diketahui telah meninggal,” kata Gus Ipul.

Dari dua warga yang meninggal tersebut, diketahui keduanya terkonfirmasi positif Covid-19. Selanjutnya Dinas Kesehatan Kota Pasuruan melakukan tes usap swab antigen dan PCR terhadap seluruh peserta ziarah makam tersebut.

Kepada 21 orang tersebut, Gus Ipul mengatakan segera mengevakuasi mereka untuk karantina di kantor Kecamatan Panggungrejo. Di lokasi tersebut sudah dilakukan penyekatan berbentuk kamar-kamar.

Hari Sabtu malam, proses evakuasi warga terkonfirmasi Covid-19 di Kota Pasuruan tersebut dilakukan.

Kepala Kepolisian Resor Pasuruan Kota Ajun Komisaris Besar Arman mengatakan, akan melakukan pembatasan wilayah di permukiman warga tersebut. Bentuk pembatasannya adalah dengan menutup tiga jalan utama di dua RW tersebut.

”Akan kami pasang plang di tiga jalan atau gang utama masuk RW,” katanya kepada wartawan.

Baca Juga: Cegah Klaster Peziarah, Polisi Sekat Makam Jabal Kaliwungu

 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Zaki-Amrullah

Sumber : Kompas TV


TERBARU