> >

BOR Lampaui 83 Persen, Terjadi Antrean di UGD Wisma Atlet Kemayoran

Update corona | 15 Juni 2021, 12:08 WIB
Antrean ambulans di RSD Wisma Atlet, Kebayoran, Jakarta (Sumber: Kompas.com/Garry Lotulung)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, mencapai angka 83,9 persen atau hampir 84 persen, Selasa (15/6/2021) puku 08.00 WIB. 

Artinya, dari total 5.994 tempat tidur yang tersedia, sebanyak 5.028 tempat tidur sudah terisi. Angka ini menunjukkan, dalam waktu satu minggu terakhirnya, tingkat keterisian Wisma Atlet Kemayoran meningkat sebanyak 69 persen. 

Pada Selasa (8/6/2021) lalu, kapasitas RS Wisma Atlet terpakai sebanyak 49,5. Angka BOR ini sudah melebihi ketetapan batas aman BOR yang ditetapkan oleh Organisasi kesehatan dunia (WHO) yakni pada angka 60 persen. 

Terkait situasi ini, Anies mengatakan Jakarta tengah memasuki fase yang amant genting sehingga upaya menekan kasus Covid-19 menjadi tanggung jawab bersama.

"Jakarta memasuki fase yang amat genting. Bila tidak melakukan tindakan, maka kita berpotensi menghadapi kesulitan karena fasilitas kesehatan mungkin akan menghadapi jumlah yang tak terkendali," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Minggu (13/6/2021).

Baca Juga: Anies Perpanjang PPKM Mikro Hingga 28 Juni

Tidak hanya itu, antrean panjang pasien di Unit Gawat Darurat (UGD) RS Wisma Atlet kembali terjadi pada Senin (14/6/2021) malam. 

Antrean panjang itu ditunjukkan dalam sebuah video yang viral di jejering sosial. Dalam video itu, terlihat antrean mengular hingga memenuhi seisi ruangan. Bahkan banyak pasien yang duduk berlesehan di lantai.

Komandan Lapangan RS Wisma Atlet Letkol Laut M Arifin membenarkan video viral yang menunjukkan kondisi antrean di UGD RS Wisma Atlet. Menurut Arifin, antrean itu terjadi pada Senin (14/6/2021) malam.

"Antrean terjadi karena banyaknya pasien yang datang dalam waktu berdekatan," kata Arifin disadur dari Kompas.com, Selasa (15/6/2021).

Arifin menjelaskan, prosedur bagi setiap pasien yang akan masuk RS Wisma Atlet memang diarahkan dulu ke UGD untuk pendataan dan diagnosis awal apalah apakah pasien masuk kategori tanpa gejala, gejala ringan, sedang atau berat.

Setelah pendataan dan diagnosis selesai, pasien kemudian diarahkan ke kamar perawatan. Oleh karena itu, penumpukan pasien di area UGD tidak bisa dihindari.

Baca Juga: Update Covid-19: Wisma Atlet Tampung 5.453 Pasien

Arifin menyebut, terus melonjaknya jumlah pasien di RS Wisma Atlet merupakan dampak dari libur Lebaran, beberapa waktu lalu.

Trek kenaikan pasien Covid-19 mulai terjadi semenjak Selasa, 18 Mei 2021, yakni beberapa hari selepas libur Lebaran 2021 berakhir.

Saat itu, pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet hanya tercatat sebanyak 900 orang dengan tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) hanya di angka 15,02 persen. Namun, jumlah pasien masuk semakin bertambah melampaui angka pasien yang ke luar.

BOR yang semakin tinggi mendorong pemerintah mengambil langkah antisipasi dengan menambah sebanyak 2.000 tempat tidur.

"Kami menyiapkan tambahan sekitar 2.000 bed dan sudah bisa digunakan secepatnya," kata Koordinator RSDC Wisma Atlet Mayjen en Tugas Ratmono dalam keterangan tertulis, Senin (14/6/2021).

Tidak hanya itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ganip Warsito menyebutkan, pihaknya kini membuka tower nomor 8 Wisma Atlet Pademangan untuk perawatan pasien.

"Apabila langkah ini berhasil, kita akan menambah 1.572 tempat tidur," kata Ganip dalam konferensi pers virtual yang ditayangkan di YouTube BNPB, Minggu (13/6/2021).

Setelah penambahan, RS Wisma Atlet kini memiliki kapasitas 9.566 tempat tidur.

Baca Juga: Dinkes Sebut Varian Baru Mutasi Virus Covid-19 di DKI Jakarta Mengkhawatirkan



 

Penulis : Hasya Nindita Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU