> >

Penjualan Oleh-Oleh Khas Banyumas Sepi Imbas Larangan Mudik 2021

Wisata | 10 Mei 2021, 20:51 WIB
Seorang karyawan di toko getuk goreng Eka menunggu pembeli di Sokaraja, Banyumas, Jawa Tengah, Senin (10/5/2021). Penjualan oleh-oleh khas Banyumas anjlok hingga 90 persen akibat sepinya pembeli di tengah larangan mudik 2021. (Sumber: KOMPAS.ID/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO )

Slamet Budiono (50), pemilik toko oleh-oleh ”Pramuka” di Purwokerto, menyampaikan, penjualan keripik tempe pun terdampak larangan mudik. Jika sebelum pandemi, setiap masa Lebaran atau menjelang hari raya, dirinya bisa menjual 5.000 bungkus keripik tempe, kini penjualannya hanya sekitar 460 bungkus per hari.

“Dulu hari-hari seperti ini (jelang Lebaran) sudah antre, pembeli per hari bisa sampai 50 orang. Sekarang paling banyak enam orang per hari,” tuturnya.

Para pedagang oleh-oleh khas Banyumas itu berharap pandemi segera berakhir sehingga pergerakan masyarakat dan pariwisata bisa kembali normal.

”Saya berharap Covid-19 ini bisa segera ditemukan obatnya supaya semuanya normal lagi. Ini saya lansia juga tidak berani ke mana-mana, banyak di rumah saja,” tambah Eka.

Baca Juga: Pedagang Oleh-Oleh Keluhkan Larangan Mudik

 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU