> >

Berkelahi Saat Rapat, Anggota DPRD Takalar Tersungkur Bersimbah Darah

Peristiwa | 4 Mei 2021, 22:11 WIB
Ilustrasi penganiayaan (Sumber: Pixabay)

Zein menuturkan, pihaknya masih mendalami dan menyelidiki kronologi kejadian tersebut secara lengkap.

Begitu pula terkait alat yang digunakan oleh untuk memukul kedua korban juga masih dalam penyelidikan kepolisian.

"Tapi kita masih mendalami dan menyelidiki kronologi lengkapnya," tutur Zein.

Menurut dokter yang menangani Johan Nojeng, dr Astri Yul mengatakan, Johan saat ini masih dalam perawatan medis.

Baca Juga: Oknum Anggota DPRD Diduga Aniaya Lurah Naikoten 1, Puluhan Lurah Geruduk Kantor DPRD

Sebab, Johan mengalami dua luka yakni di bagian kepala dan luka robek di lengan kiri bawah.

Ada juga luka memar di dada kiri atas serta di lengan kanan bawah atas.

Menurut Astri, dari keterangan yang diperolehnya, pasien mengalami luka akibat terkena benda tumpul

"Lukanya terkena benda tumpul, dari deskripsi luka tidak ada luka senjata tajam," ujarnya.

"Korban tadi masih diobservasi di IGD, cuma pihak manajemen rumah sakit usulkan diistirahatkan dulu di kamar perawatan VIP Sakura."

Sementara Bakri Daeng Sewang, kata Astri, mengalami luka ringan memar pada bagian lengan kanan bawah.

Baca Juga: Anggota DPRD DKI Minta Anies Baswedan Terapkan Jam Malam di RT Zona Merah Covid-19 Secara Ketat

"Ada lagi tadi yang satu datang cuma datang visum saja, luka memar sedikit di lengan kanan bawah," kata Astri Yul.

Versi Johan Nojeng

Johan Nojeng saat dikonfirmasi mengatakan insiden pemukulan yang dialaminya terjadi saat rapat.

Ketika itu, kata dia, rapat komposisi pembentukan anggota pansus tersebut awalnya diwarnai debat alot.

"Sebelum insiden pemukulan dengan menggunakan double stick, kami sempat beradu argumentasi terkait pembentukan Pansus LKPJ bupati," kata Johan dikutip dari Tribunnews.com.

Namun, tak lama kemudian, debat tersebut berubah jadi saling pukul antara anggota dewan hingga membuat dirinya terluka.

Baca Juga: Kak Seto Wanti-Wanti Polisi, Kasus Anak Anggota DPRD Bekasi Jangan Sampai Masuk Angin

Keributan itu baru berhenti setelah Johan tersungkur dan bersimbah darah.

"Kepala saya berdarah dengan tujuh jahitan dan satu jahitan di tangan seblah kiri,” ujar Johan.

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU