> >

Sosok Polisi yang Jadi Sasaran Utama Wanita Pemberi Sate Beracun Dikenal Ramah dan Berprestasi

Kriminal | 3 Mei 2021, 02:41 WIB
Ilustrasi polisi (Sumber: Tribunnews.com)

Menurut Timbul, selama mengabdi di jajaran Satreskrim Polresta Yogyakarta, Aiptu T dikenal ramah dan baik kepada siapa pun.

Karena itu, ia terkejut dan tak menyangka ada seseorang yang berencana mencelakakan Aiptu T dengan mengirimkan bingkisan makanan berupa sate beracun ke rumahnya.

Baca Juga: Misteri Kiriman Sate Beracun, Ahli: Pasti Ada Unsur Kesengajaan

"Dia dikenal ramah, dan biasa-biasa saja dengan rekan-rekan di Polresta. Kalau untuk alasan mengapa dikirimi sate beracun ya itu kewenangan penyidik yang menangani," kata Timbul.

Aiptu T pada akhirnya berhasil lolos dari maut usai menolak pemberian sate tersebut karena merasa tidak memesan dan tidak kenal dengan orang yang memberikannya.

Namun, sate beracun itu memakan korban jiwa yakni seorang bocah berusia 8 tahun berinisial NFP yang merupakan anak dari Bandiman, seorang pengemudi ojek online atau ojol.

Seperti diberitakan KompasTV sebelumnya, kejadian bermula ketika Bandiman tengah beristirahat di sekitar Masjid daerah Gayam, Yogyakarta.

Baca Juga: Polisi Buru Wanita Pemberi Sate Ayam Beracun yang Tewaskan Anak Pengemudi Ojol

Tiba-tiba ia didatangi oleh seorang perempuan muda. Kepada Bandiman, perempuan muda itu meminta tolong untuk mengantarkan paket takjil.

Dari pengakuan Bandiman, perempuan itu berciri-ciri masih muda, berkulit putih, dengan tinggi sekitar 160 cm dan mengenakan hijab serta baju berwarana krem.

"Dia mengatakan bahwa tidak punya aplikasi, dan meminta mengirimkan paket takjil ke seseorang bernama Tomi di Villa Bukit Asri, Sembungan, Kasihan, Bantul," ujar Bandiman.

Bandiman pun menyanggupi permintaan tersebut. Namun, penerima kiriman merasa tidak memesan makanan tersebut sehingga ia memilih memberikannya kepada Bandiman.

Baca Juga: Kematian Anak Pengemudi Ojol Dipastikan Akibat Makan Sate Beracun, Polisi Buru Pelaku

Bandiman lantas membawa bungkusan sate tersebut ke rumahnya untuk disantap bersama keluarga.

Setelah menyantapnya, salah satu anaknya NFP tidak sadarkan diri. Bandiman pun langsung melarikan anaknya ke RS Wirosaban.

Di perjalanan, korban NFP sempat mengeluarkan buih dari mulutnya. Sampai di rumah sakit, korban ditangani sekitar seperempat jam.

"Pihak rumah sakit mengatakan korban sudah tidak tertolong lagi. Kata dokter positif kena racun, tapi racunnya apa masih menunggu hasil lab," kata Bandiman.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU