> >

Berasal dari Keluarga Militer, Awak KRI Nanggala 402 Lettu Ady Sonata Dikenal Berprestasi

Peristiwa | 25 April 2021, 14:27 WIB
Widya Ayu Retnowulan menunjukkan foto Lettu (Laut) Ady Sonata, salah satu awak KRI Naggala-402 yang hilang di perairan utara Pulau Bali. (Sumber: KOMPAS.COM/ASIP HASANI)

BLITAR, KOMPAS TV - Letnan Satu (Lettu) Ady Sonata, awak KRI Nanggala-402 dari Blitar, dikenal di lingkungan dan keluarga besarnya sebagai pribadi ramah dan berprestasi.

Sepupu Lettu Ady, Widya Ayu Retnowulan menceritakan sosok saudara yang merupakan perwira TNI Angkatan Laut, itu.

Baca Juga: Anies Baswedan, Susi Pudjiastuti, dan Ridwan Kamil Ajak Warganet Berdoa Untuk KRI Nanggala 402

Menurut Widya, Ady yang di kampungnya biasa dipanggil Sona. sejak kecil sudah berprestasi.

Prestasi Ady dikenal di Kelurahan Satrian, Kecamatan Kanigoro, Blitar, Jawa Timur, cemerlang dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. 

"Mas Sona selalu berprestasi di sekolah, saya ingat itu. Bahkan ketika menjalani pendidikan di Akmil pun dia banyak berprestasi," kata Widya dikutip dari Kompas.com pada Minggu (25/4/2021).

 

Baca Juga: Komunikasi Terakhir Ibunda dengan Komandan KRI Nanggala 402 Letkol Heri Oktavian, Sempat Kirim Video

Widya tidak menunjukkan secara spesifik prestasi akademik yang selalu diraih oleh Ady.

Namun demikian, dia menggambarkan sosok Ady yang selalu meraih peringkat atas selama sekolah.

Widya menilai Ady merupakan pribadi yang ramah dan tidak sombong. Kepada orang yang lebih tua, Ady selalu bersikap sopan.

"Setelah lulus Akmil dia tidak banyak berubah, dia selalu sopan kepada orang lain terutama yang lebih tua," ujarnya.

Baca Juga: KRI Nanggala 402 'On Eternal Patrol' di Kedalaman 850 Meter

"Biasanya kan kalau perwira militer bagaimana ya, tapi Mas Sona tidak angkuh atau sombong."

Hal senada disampaikan Slamet, tokoh masyarakat di kampung kelahiran Ady. Menurutnya, Ady bukan hanya pemuda yang cerdas, tapi juga sopan di lingkungannya.

Ady yang kini berusia 29 tahun, lahir dan besar dari keluarga militer. Ayahnya bernama Toha adalah perwira TNI AD berpangkat Lettu Infanteri yang bertugas di Diklat Kodam Brawijaya, Malang, Jawa Timur.

Adik kandung Ady, Dwi Surya Dharma, juga masuk kedinasan militer di TNI Angkatan Udara (AU).

Baca Juga: Puan Maharani Berharap KRI Nanggala 402 Bisa Ditemukan, Awak Kapal Selamat

Ibu kandung Ady, Trihari Wigati yang juga adik dari ibu kandung Widya, telah meninggal beberapa tahun lalu.

Ady diketahui menikah setelah lulus dari Akmil tahun 2014 dengan teman satu angkatannya di akademi bernama Irma, perwira TNI AL yang kini berpangkat letnan dua.

Dari pernikahan itu, pasangan perwira TNI AL itu dikaruniai seorang anak laki-laki. Saat ini, buah hati mereka menginjak usia tujuh bulan.

Lebih lanjut, Widya mengatakan, sepupunya Ady itu mulai bertugas di KRI Nanggala-402 sejak tiga tahun lalu.

Baca Juga: Dua Robot Penyelam Terlibat Pencarian KRI Nanggala-402, Apa Itu ROV?

Sebelum dinyatakan hilang, kata Widya, Ady sempat berpamitan kepada keluarga besarnya untuk menjalankan tugas latihan di KRI Nanggala-402.

"Hari Rabu (21/4/2021) sekitar pukul 15.00 WIB kami dapat kabar KRI Nanggala-402 hilang kontak. Kami cek media, ternyata benar," kata Widya menitikkan air mata.

"Mas Sona masih muda, orang baik. Kenapa mendapatkan cobaan seperti ini."

Mendapat kabar itu, ayah Ady, Lettu Toha segera berangkat ke Surabaya untuk menemani menantunya, Letda Irma.

Baca Juga: Keluarga Serda Eko Prasetyo Berharap Seluruh Kru Nanggala-402 Selamat

Widya mengaku pihak keluarga besar terus mengikuti perkembangan pencarian KRI Nanggala-402 melalui media massa.

"Kami cemas, tapi hanya bisa berdoa," ujarnya.

Melalui musyawarah keluarga dan warga sekitar, mulai Jumat (23/4/2021) diselenggarakan doa tahlilan untuk keselamatan Ady Sonata dan seluruh awak KRI Nanggala-402 yang hingga kini belum ditemukan.

"Kami keluarga besar juga hanya bisa berserah kepada Tuhan," kata Widya. 

Baca Juga: Cerita Istri Serda Guntur Kru Kapal KRI Nanggala-402, Suaminya Sempat Tak Ingin Berangkat Berlayar

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU