> >

Jelang Ramadhan, Pemerintah Klaten Tiadakan Padusan Demi Cegah Kerumunan

Budaya | 9 April 2021, 15:30 WIB
Warga makan bersama di pantai saat mengikuti tradisi Mandi Sapar. (Sumber: Kompas.TV - Vyara)

KLATEN, KOMPAS.TV - Setiap jelang Bulan Ramadan, masyarakat Klaten, Jawa Tengah,  selalu melakukan tradisi Padusan.

Padusan merupakan tradisi Jawa dalam menyambut Bulan Suci Ramadan. Tradisi ini sebagai simbol pensucian jiwa dan raga saat memasuki bulan suci.

Baca Juga: Sambut Ramdhan, Warga Sukabumi Gelar "Festival Ngubek Lauk"

Tradisi tahunan ini selalu dilaksanakan di Kabupaten Klaten sebagai wujud pelestarian budaya jawa.

Biasanya menjelang Ramadan, beberapa umbul (mata air) di Klaten, seperti Umbul Manten dan Ponggok, selalu diserbu pengunjung yang akan melakukan tradisi padusan.

Padusan dalam istilah Jawa berarti mandi. Menjelang puasa masyarakat akan berbondong-bondong mendatangi lokasi pemandian sumber mata air (umbul) di Klaten.

Namun, Padusan pada tahun 2021 masih dilarang. Hal itu sebagai upaya mencegah kerumunan yang dapat menimbulkan penyebaran virus Corona atau Covid-19.

“Sementara agenda tradisi Padusan di Klaten ditiadakan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19," ujar Plt Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Pemkab Klaten, Sri Nugroho sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Jumat (9/4/2021).

Tahun lalu, padusan juga tak boleh dilangsungkan.

Nugroho mengatakan bahwa tidak hanya padusan yang ditiadakan, hiburan lain yang dapat menimbulkan kerumunan orang banyak pun ditiadakan.

Penulis : Hedi Basri Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU