> >

Sama-Sama Sepi, Ini Situasi Pusat Keramaian di Solo dan Yogyakarta saat Malam Pertama Penerapan PSBB

Berita daerah | 12 Januari 2021, 13:07 WIB
Suasana sepi pusat kuliner Galabo saat pemberlakuan PPKM di Kota Solo, Senin (11/1/2021). (Sumber: TribunSolo.com / Adi Surya Samodra)

SOLO, KOMPAS.TV- Sejumlah pusat keramaian di dua kota tetangga ini, Kota Solo dan Kota Yogyakarta sama-sama sepi pada malam pertama diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jawa-Bali, Senin (11/1/2021).

Berikut situasi di dua kota di tanah Mataram tersebut yang dirangkum Kompas.tv.

Kota Solo

Di Kota Solo, Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo sudah mengeluarkan Surat Edaran (SE) 067/057 sebagai perubahan SE Walikota Surakarta sebelumnya, yakni nomor 067/036 tentang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat untuk pengendalian penyebaran Covid-19 di Kota Surakarta.

Sejatinya, pada SE itu tetap memperbolehkan warung makan dan pusat kuliner berlangsung normal atau menyesuaikan jam operasional masing-masing.

Baca Juga: Jam Operasional Tempat Makan di Solo Berlangsung Normal saat PSBB Ketat

Namun ternyata adanya perubahan itu kadung terlambat diterima sejumlah pelaku kuliner di Kota Solo. Seperti yang terjadi di Pusat Kuliner Gladag Langen Bogan (Galabo)

Ketua Paguyuban Pedagang Galabo, Agung Wahyu Hidayat mengungkapkan para pelaku usaha kuliner sempat kecele sebelum surat edaran terbaru diberlakukan.

Mereka sudah kadung menutup lapak dagangannya seusai berkoordinasi melalui grup Whatsapp. Alhasil, suasana lengang begitu kentara di kawasan pusat kuliner Galabo, Senin (11/1/2021) sekira pukul 21.00 WIB.

Kursi dan meja yang biasanya digunakan para pembeli tidak nampak memenuhi pelataran ikon kuliner Solo tersebut. Lapak para pedagang tutup. Barang dagangan tak satupun ditinggal. Hanya ada petugas keamanan yang bersiaga.

“Soalnya Sabtu malam, Satgas Covid-19 sudah sosialisasi dan kami pedagang sepakat untuk tutup dulu sampai ada kebijakan terbaru,” ungkap Agung, sebagaimana dikutip dari TribunSolo.com, Selasa (12/1/2021).

Karena adanya perubahan SE dari semula yang membatasi operasional kuliner hanya hingga pukul 19.00 WIB menjadi sesuai jam operasional masing-masing usaha, maka kemungkinan besar mulai hari ini para pelaku usaha di Galabo juga beroperasional seperti biasa.

Tim cipta kondisi bersenjata lengkap hendak melakukan patroli keliling di Kota Solo, Senin (11/1/2021). (Sumber: TribunSolo.com / Adi Surya Samodra)

“Rencananya sembari menunggu kebijakan baru, tapi kemarin sore sudah ada surat edaran terbaru mungkin hari ini sudah jualan lagi,” tambah dia.

Agung menjelaskan, pembatasan jam operasional selama PSBB Jawa-Bali membuat para pelaku usaha kuliner Galabo ketar-ketir. Omzet bisa saja semakin menipis.

Apalagi selama 10 bulan pandemi Covid-19, omzet mereka turun drastis hingga 50 persen lebih.

“Dengan keadaan sekarang saja kita hanya bisa bertahan mulai dari berita Solo zona hitam dan terakhir kemarin karantina ditambah lagi PSBB atau PPKM,” ucap Agung.

Baca Juga: Selama PSBB Ketat, 8 Tempat Wisata di Soloraya Ini Ditutup

Meski begitu, para pelaku usaha kuliner Galabo siap mematuhi regulasi yang dibuat Pemkot Solo. Termasuk penerapan protolol kesehatan, diantaranya pembatasan kapasitas pembeli 25 persen.

“Kami sadar diri Galabo sebagai icon kota juga harus menaati aturan dari pemerintah,” ujar dia. 

Kota Yogyakarta

Sejumlah pertokoan di kawasan Malioboro Kota Yogyakarta tutup saat malam pertama PSBB Jawa-Bali, Senin (11/1/2021) (Sumber: Dokumentasi Humas Pemkot Yogyakarta)

Tak jauh beda dengan Kota Solo, di kota tetangga mereka, Yogyakarta, suasana sejumlah lokasi keramaian dan kuliner juga sepi pada malam pertama penerapan PSBB Jawa-Bali.

Seperti yang tampak di kawasan Malioboro dan juga Jalan P Mangkubumi.

Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poewardi, yang memantau langsung situasi pada Senin malam (11/1/2021) mulai dari Tugu hingga Alun-Alun Utara berlangsung kondusif.

Para pelaku usaha di kawasan tersebut, termasuk di warung-warung Kopi Jos, sudah menutup aktivitas usaha mereka.

“Laporan umum, sebagian besar pelaku usaha di Kota Yogyakarta terkondisi tutup pukul 19.00 WIB,”ungkap Heroe Poerwadi.

Baca Juga: Cek Syarat Bepergian Naik Mobil Pribadi Selama PSBB Jawa-Bali

Heroe yang juga Wakil Walikota Yogyakarta itu menjelaskan, sesuai SE Walikota disebutkan bahwa semua aktivitas perekenomian tutup pada pukul 19.00 WIB, kecuali pelaku kuliner yang melayani online, pesan antar atau drive thru.

Suasana sepi di kawasan Angkringan Kopi Joss Yogyakarta yang menutup usahanya saat malam pertama PSBB Jawa-Bali, Senin (11/1/2021) (Sumber: Dokumentasi Humas Pemkot Yogyakarta)

“Beberapa warung juga sebagian besar menutup. Jalanan juga terkondisi. Lengang. Jadi seluruh kota, kemantren melakukan monitoring di semua wilayah mereka masing-masing,” jelas dia.

Lebih lanjut Heroe mengungkapkan, untuk penutupan jalan di kawasan Malioboro tetap tidak ada perubahan.

Artinya setiap hari mulai pukul 18.00 WIB-21.00 WIB, Malioboro tetap ditutup untuk kendaraan bermotor.

Penulis : Gading Persada Editor : Eddward-S-Kennedy

Sumber : Kompas TV


TERBARU