> >

Massa Kepung Bandara Wamena Tolak Kedatangan Majelis Rakyat Papua, RDP Otsus Batal

Peristiwa | 15 November 2020, 19:43 WIB
Massa yang menutup pintu keluar Bandara Wamena saat rombongan MRP tiba di lokasi tersebut, Jayawijaya, Papua, Minggu (15/11/2020) (Sumber: Istimewa)

JAYAPURA, KOMPAS.TV - Kedatangan rombongan Majelis Rakyat Papua (MRP) mendapat penolakan dari sekelompok orang di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.

Rombongan MRP direncanakan akan meggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) evaluasi Otonomi Khusus (Otsus) untuk wilayah adat Lapago di Wamena.

Massa yang mengetahui kedatangan rombongan MRP langsung menutup akses keluar Bandara Wamena pada Minggu (15/11/2020) pagi dan menggelar orasi di depan bandara.

Akibatnya, rombongan MRP yang berjumlah 70 orang tidak bisa keluar kawasan bandara.

Baca Juga: Kronologi Majelis Rakyat Papua Ditolak Massa, Tertahan 6 Jam di Bandara hingga Batal RDP Otsus

"Ada beberapa massa yang menolak untuk melakukan RDP mewakili Lapago di Wamena, kemarin ada demo juga dan tadi pas rombongan MRP datang mereka memonitor," ujar Dandim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf. Candra Diyanto, ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu sore, dikutip dari Kompas.com.

Menurut Candra, kedatangan rombongan MRP diketahui massa karena sesuai kebijakan Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, lalu lintas penerbangan setiap Minggu ditiadakan.

"Harusnya hari minggu tidak ada penerbangan, sepertinya MRP carter, makanya massa langsung hadang di bandara, mereka orasi menolak untuk dilakukan RDP," kata dia.

Rencana MRP melakukan RDP merupakan langkah untuk mengevaluasi pelaksanaan Undang-Undang nomor 21 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus (Otsus) di Papua.

Dari orasi yang disampaikan massa di depan bandara, Chandra meyebut mereka menginginkan MRP tidak usah melakukan RDP di Wamena dan menyerahkan segala bentuk evaluasi Otsus kepada pemerintah.

"Mereka (massa) menginginkan untuk Lapago mengikuti keputusan pemerintah, mereka minta MRP kembali saja," kata dia.

Polemik evaluasi UU tersebut, terang Chandra, sudah cukup panas sehingga ia berharap MRP sebagai lembaga perwakilan adat, agama, dan perempuan di Papua, bisa lebih bijak dalam membuat kebijakan.

Baca Juga: Otonomi Khusus Masih Dibutuhkan untuk Kesejahteraan Rakyat Papua

Tertahan 6 Jam Akhirnya Kembali ke Jayapura

Rombongan akhirnya kembali ke Jayapura setelah ditolak sejumlah orang yang menutup akses keluar Bandara Wamena.

"Sudah, rombongan MRP tadi sore sudah terbang kembali sekitar jam 16.30 dan tiba di Bandara Sentani jam 17.15 WIT, mereka tertahan di bandara selama 6 jam," jelas Candra, Minggu (15/11/2020).

Rombongan MRP tiba di Bandara Wamena sekitar 10.00 WIT. Kedatangan mereka diketahui massa yang menolak rencana RDP tersebut.

Menurut Candra, massa yang sebelumnya menutup akses keluar Bandara Wamena, tidak juga bubar ketika pesawat yang disewa MRP lepas landas.

Baca Juga: Mahfud MD: Otsus Papua Tetap Berlaku, yang Diperpanjang Dananya

 

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU