> >

"Kami Lagi Makan Pempek Tiba-tiba Ditembak Gas Air Mata, Jadi Saya Emosi"

Peristiwa | 14 Oktober 2020, 19:26 WIB
Tiga dari empat pelaku perusakan mobil polisi saat demo menolak UU Cipta Kerja saat diamankan di Polda Sumatera Selatan, Rabu (14/10/2020) (Sumber: KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA)

PALEMBANG, KOMPAS.TV – Empat pelaku yang merusak mobil polisi saat demo menolak UU Cipta Kerja di Palembang (8/10/2020) akhirnya membuat pengakuan.

Keempatnya yang merupakan mahasiswa diamankan Subdit 3 Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan.

Mereka adalah AH (19), MNI (20), MBK (22), dan RSN (21).

Salah satu tersangka, AH mengaku melakukan perusakan mobil Pam Obvit karena kesal terkena tembakan gas air mata.

Selain itu, tangannya juga mengalami luka bakar karena melempar gas air mata yang ditembakkan petugas dengan tangan kosong.

"Waktu itu kami lagi makan pempek, tiba-tiba ditembakkan gas air mata, handphone teman saya juga hilang jadi saya emosi," kata AH ketika berada di Polda Sumsel, Rabu (14/10/2020), dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Ketua Liga Mahasiswa Palembang Ditangkap karena Pertanyakan Polisi Sweeping Pelajar

Ia juga menceritakan dirinya semakin emosi saat melihat mahasiswa lainnya membalikkan mobil Pam Obvit yang terparkir di luar gedung DPRD Provinsi Sumsel.

Karena emosi dengan tembakan gas air mata, ia pun ikut melakukan perusakan dengan menendang mobil.

"Waktu itu mau saya bakar (mobil) tapi koreknya macet dan basah jadi batal. Yang lain juga teriak bakar-bakar jadi tambah emosi," ujarnya.

Penulis : Idham-Saputra

Sumber : Kompas TV


TERBARU