> >

Panglima TNI Sesalkan Penyerangan Polsek Ciracas, Imbau Jangan Mudah Terhasut Hoax

Hukum | 30 Agustus 2020, 13:45 WIB
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kedua dari kiri) bersama Kapolri Jenderal Idham Azis (pertama dari kanan) menjelaskan perkembangan terkait penyerangan markas Polsek Ciracas, Jakarta Timur, di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (30/8/2020). (Sumber: Kompas TV)

MAKASSAR, KOMPAS.TV - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Idham Azis menyesalkan atas terjadinya penyerangan dan perusakan di markas Polsek Ciracas, Jakarta Timur pada Sabtu (29/8/2020) dini hari lalu.

"Kami semua menyesalkan atas kejadian tersebut," kata Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang didampingi Kapolri Jenderal Idham Azis bersama jajarannya masing-masing saat konferensi pers (konpers) di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (30/8/2020).

Baca Juga: Panglima TNI: 3 Pelaku Akui Rusak Sepeda Motor dan Kendaraan di Polsek Ciracas Jakarta Timur

Oleh karena itu, Hadi dan Idham mengimbau agar seluruh masyarakat TNI maupun Polri tidak mudah terhasut jika ada berita-berita yang belum tentu kebenarannya, seperti yang terjadi di Pasar Rebo dan Ciracas, Jakarta Timur itu yang mengakibatkan kerugian bagi masyarakat.

"Saya ingin mengimbau dalam kesempatan ini agar seluruh masyarakat TNI maupun Polri tidak mudah terhasut apabila ada berita-berita yang belum tentu kebenarannya dan mengakibatkan kerugian bagi masyarakat," ujar Hadi.

Ia pun berharap, setelah video conference (vicon) itu semuanya dapat diselesaikan denga baik, terutama dalam penyelidikan.

"Nanti hasilnya dari pemeriksaan akan diberikan informasinya oleh Dinas atau Puspom kepada rekan-rekan media," kata Hadi.

Sebelumnya, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengatakan, Prada MI diduga menyebarkan berita bohong atau hoaks tentang kecelakaan yang menimpanya melalui pesan elektronik. 

Baca Juga: Terkait Penyerangan Polsek Ciracas, Panglima TNI Sebut Pelaku Ditindak Tegas Sesuai Hukum

Prada MI diketahui berbohong terkait penyebab kecelakaan ketika pernyataannya dicocokkan dengan keterangan sembilan saksi dari warga sipil. 

Penulis : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU