> >

Melon Hikapel, Melon Sebesar Apel Inovasi Peneliti UGM yang Lahir dari Keluhan Emak-Emak

Kampus | 9 Januari 2023, 17:31 WIB
Peneliti Fakultas Biologi UGM Budi Setiadi Daryono berhasil mengembangkan buah melon menjadi sebesar apel. (Sumber: dok Humas UGM)

Hikapel bisa dikonsumsi ketika kulit buah sudah berwarna krem, tetapi untuk mendapatkan rasa  manis yang sempurna carilah Hikapel dengan warna kulit yang telah berubah menjadi oranye.

Selain sarat dengan kandungan gizi, melon jenis ini juga memiliki masa tanam yang relatif lebih cepat dibandingkan melon pada umumnya yakni 60 hari. Sementara tanaman melon pada umumnya memiliki masa tanam 90 hari.

Nilai ekonomis melon Hikapel juga lebih besar ketimbang melon kebanyakan. Di Yogyakarta, satu kilogram melon Hikapel dibanderol Rp 35.000, sedangkan melon kebanyakan hanya Rp 10.000 per kilogram.

“Kehadiran melon Hikapel ini disambut positif oleh masyarakat. Buktinya, Hikapel berhasil menembus pasar perdagangan buah yang cukup kompetitif. Buah ini telah banyak dijumpai di sejumlah swalayan atau retail di Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jabodetabek,” ucapnya.

Inovasi terhadap melon terus dilakukan oleh Budi dan tim. Setelah era handy melon di Indonesia, pada 2021 diluncurkan lagi baby melon Hikapel.

Baca Juga: Pengamat Politik UGM Ungkap Kelebihan Pileg Sistem Proporsional Tertutup: Sistemnya Sederhana

Melon dengan ukuran lebih kecil dan mudah dibawa keman-mana. Besarnya memang seukuran apel pada umumnya dengan bobot hanya 250 gram per buah.

Varietas ini sudah tercatat dalam Daftar Umum PVT dan terdaftar di Pusat Perlindungan Varietas Tanaman, ditanam dengan aman sehingga bebas dari senyawa ethrel dan pestisida.

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU