> >

Intip Spesifikasi Pesawat Kepresidenan RI yang Ganti Warna Jadi Merah-Putih

News | 4 Agustus 2021, 06:01 WIB
Cat pesawat kepresidenan berganti warna dari biru-putih menjadi merah-putih. (Sumber: Twitter: @Andiarief__)

Konfigurasi interior mencakup kantor eksekutif, ruang konferensi, kantor pribadi, dan kamar tidur.

Selain ruang tidur atau tempat duduk staf atau keluarga, lingkungan privat juga diciptakan. Misalnya, dengan ruang tamu, ruang makan, kamar tidur utama dan kamar mandi, atau dua kamar tidur dan dua kamar mandi.

Ada juga ruang kargo dengan volume maksimum 34,7 meter kubik.

Pada dek penerbangan, pesawat jenis ini mengakomodasi pilot dan co-pilot dan menggabungkan banyak fitur Boeing 737-800.

Terdapat pula kokpit kaca memiliki tampilan head-up Rockwell Collins Flight Dynamics HGS-4000 dan enam display penerbangan kristal cair panel datar Honeywell.

HGS-4000 telah meningkatkan panduan lepas landas dengan visibilitas rendah, isyarat deselerasi landasan pacu, dan fitur tampilan canggih. Smiths Industri yang mengembangkan dan memasok komputer manajemen penerbangan ganda.

Untuk Sistem komunikasi, ada Rockwell Collins triple VHF dan komunikasi HF ganda dan sistem panggilan selektif Coltech (SelCal).

Sistem avionik Rockwell Collins Series 90 terintegrasi dengan pencarian arah otomatis ganda (ADF), peringatan lalu lintas TCAS II dan sistem anti rudal, ditambah unit windshear prediktif, jika ada benda asing yang mendekati pesawat, maka sistem tersebut dapat mendeteksi.

Baca Juga: Ramai Isu Pesawat Kepresidenan Ganti Warna, Ini Biaya Pengecatan Pesawat

Mesin BBJ2

Pesawat Boeng Business Jets tersebut memiliki dua mesin turbofan CFM56-7B27 yang dikembangkan oleh CFM International, sebuah perusahaan yang dibentuk bersama oleh General Electric dari Amerika Serikat dan Snecma dari Prancis.

Peswat BBJ2 milik ini mempunyai kapasitas bahan bakar maksimum 39.531 liter.

Dengan bahan bakar maksimum dan volume kargo penyimpanan bagasi yang lebih rendah 800 kaki, jangkauannya adalah 5.500 mil laut.

BBJ2 mampu melakukan penerbangan jarak jauh (ETOPS) dalam waktu 180 menit yang menyediakan akses ke rute yang lebih cepat, langsung, dan lebih pendek, misalnya di wilayah Arktik atau Himalaya.

Penulis : Hedi Basri Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU