> >

Pemain U20 Asal Bali ke Gubernur Koster: Saya Malu, Hanya Ingin Main Bola, Kenapa Dicampur Politik?

Sepak bola | 31 Maret 2023, 05:59 WIB
Pemain Timnas U20 Indonesia Kadek Arel Priyatna. (Sumber: Kompas TV )

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kadek Arel Priyatna, salah satu pemain Timnas U20 Indonesia yang berasal dari Bali mengaku sangat kecewa dan malu dengan pernyataan Gubernur Bali I Wayan Koster yang menolak kehadiran Timnas Israel. 

Menurut Kadek, ia cuma ingin bermain sepak bola dan tidak tahu menahu urusan politik. Tapi kini, mimpinya hancur untuk bermain di Piala Dunia U20. 

Kadek bahkan mengaku, ia malu mendengar pernyataan Gubernur Bali itu yang terang-terangan menolak Israel.

Akibatnya, kini FIFA resmi copot Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20.

Pemain asal Bali United itu lantas cerita, ia hanya ingin bermain bola, sesederhana itu.

"Saya hanya anak kecil yang hanya ingin bermain bola, jadi saya tidak tahu tentang politik. Tapi mendengar statement itu, saya sebagai orang Bali tentunya sangat kecewa, ya," ungkap Kadek di program Rosi di Kompas TV, Kamis (30/3/2023) malam.

"Karena bukan saya aja, saya malu kepada teman-teman, kepala daerah saya mengucapkan statement seperti itu, jadi jujur saya malu," imbuh Kadek yang berposisi sebagai pemain belakang itu. 

Baca Juga: Lihat Lagi Pernyataan Koster dan Ganjar Tolak Israel, Disorot Efek FIFA Copot Tuan Rumah Pildun U20

Kadek lantas menyebut, ia seperti halnya remaja-remaja lainnya cuma ingin bermain bola.

Termasuk para pemain Israel yang datang ke Indonesia tidak ada urusan dengan politik. 

"Tapi tentu kita semua kecewa ya, kenapa melarang Israel yang datang? Padahal kita kan hanya ingin bermain bola," lanjutnya.

"Kenapa sih harus dicampurkan ke politik?" paparnya.

"Kan kita ke sini kan cuma drawing, bermain bola di lapangan, tidak ada hubungannya dengan politik atau Israel ke sini mau perang, kan tidak mungkin," ucap Kadek.

Baca Juga: Gubernur Bali: Mari Doakan Timnas Israel Dicoret FIFA dari Piala Dunia U20 2023

Bali akan Terkenal 

Selain itu, kata Kadek, apabila Piala Dunia U20 tidak dibatalkan karena penolakan terhadap Israel, nama Bali akan semakin dikenal dunia.

Kadek menyebut, bagi warga Bali Piala Dunia U20 harusnya memberi berkah dengan wisatawan datang. 

"Semua orang kan tahu, Bali itu terkenal, banyak wisatawan yang datang," paparnya. 

"Menurut saya pribadi kan, jika lebih banyak orang ke Bali, mereka akan lebih banyak orang yang mengenal Bali juga," imbuhnya.

Saat ditanya bagaimana perasaannya sekarang setelah batalnya Piala Dunia U20 di Indonesia, Kadek menjawab, "Ada marahnya, ada kaget, ada sedih, kecewa, campur aduk."

 

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU