Karier Gianluca Vialli, Raih Nama Besar di Sampdoria, Dicintai Pendukung Chelsea
Sepak bola | 6 Januari 2023, 19:00 WIBROMA, KOMPAS.TV - Legenda Timnas Italia, Gianluca Vialli, meninggal dunia pada Jumat (6/1/2023) di usia 58 tahun akibat penyakit kanker pankreas.
Kepergian mantan pemain Sampdoria dan Juventus itu dikonfirmasi oleh Federasi Sepak Bola Italia (FIGC).
Dilansir Associated Press, Vialli pada 2018 lalu sempat mengumumkan bahwa dia berhasil mengalahkan penyakit kanker pankreas yang telah dideritanya selama satu tahun.
Akan tetapi pada Desember 2021, penyakit tersebut kembali menyerang tubuhnya.
Karena kondisinya yang semakin memburuk, pada pertengahan Desember 2022 lalu, Vialli mengumumkan untuk sementara mengundurkan diri dari perannya sebagai ketua delegasi Timnas Italia.
Vialli ditunjuk sebagai ketua delegasi di bawah pelatih kepala Azzurri, Roberto Mancini, yang merupakan teman lama dan mantan rekan setimnya.
Karier Gianluca Vialli
Nama Vialli mulai dikenal saat dia menembus skuad utama Cremonese pada 1980. Selama empat musim di klub asal Lombardi itu, Vialli tampil dalam 105 pertandingan dan mencetak 23 gol.
Kecemerlangannya itu membuat Sampdoria merekrutnya pada 1984. Vialli kemudian membangun ikatan erat dengan Roberto Mancini yang merupakan tandemnya di lini serang.
Baca Juga: Campuran Vialli dan Mancini: Siapakah Striker Muda Italia, Giacomo Raspadori?
Selama bermain di Sampdoria, keduanya memiliki julukan gemelli del gol, atau The Goal Twins.
Kombinasi Vialli dan Mancini berhasil membawa Sampdoria menjadi juara Serie A di musim 1991 dan memenangi Piala Winners 1990.
Tapi pada 1992, Vialli pisah jalan dengan Mancini setelah memutuskan pindah ke Juventus.
Di Turin, Vialli kembali melanjutkan kegemilangan dengan membawa Bianconeri memenangi gelar Serie A, Liga Champions dan Piala UEFA.
Vialli lalu bergabung dengan Chelsea pada musim panas 1996 dengan status bebas transfer untuk ikut Ruud Gullit dalam dalam upaya The Blues membangun kekuatan.
Di musim perdananya, Vialli berhasil memenangi Piala FA dan langsung menjadi idola pendukung Chelsea.
Namun, perseteruan dengan Gullit membuatnya sering tersingkir dari starting line-up.
Setelah Gullit dipecat pada awal tahun 1998, Vialli kemudian mendapat peran baru sebagai pemain pelatih di Stamford Bridge.
Dia kemudian membawa Chelsea memenangi Piala Winners pada 1998, dan Piala Liga.
Baca Juga: Samuel Umtiti Alami Rasisme di Italia, Gianni Infantino Minta Suporter Ubah Sikap
Ia melanjutkan kesuksesan saat menang 1-0 atas juara Liga Champions, Real Madrid, di Piala Super UEFA.
Vialli pensiun dari sepak bola profesional pada akhir musim 1998-99 untuk fokus pada posisinya sebagai manajer Chelsea.
Vialli juga bermain untuk tim nasional Italia dari 1985-1992, membuat 59 penampilan dan mencetak 16 gol.
Dia terus tinggal di London setelah tugasnya di Chelsea selesai dan menjadi komentator TV dan berbagai usaha lainnya.
Pada Oktober 2019, Vialli ditunjuk sebagai kepala delegasi baru Timnas Italia, untuk membantu rekan lamanya Roberto Mancini.
Dia menjadi bagian penting saat Timnas Italia memenangi gelar juara Euro 2020, menjadi panutan penting bagi para pemain dan bekerja dengan baik dengan teman masa kecilnya.
"Kami memiliki hubungan yang jauh melampaui persahabatan,” kata Mancini selama turnamen.
"Dia seperti saudara sejati bagiku," imbuhnya.
Kepergian Vialli ini menyusul kabar duka sebelumnya yaitu Sinisa Mihajlovic tutup usia akibat penyakit leukimia tiga pekan lalu.
Baca Juga: Man United dan PSG Siap Tampung Roberto Mancini jika Dipecat dari Timnas Italia
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV