> >

Fakta Unik Pelatih Maroko Regragui: Pernah Setim dengan Giroud, Punya Kisah Cinta dengan Prancis

Sapa qatar | 14 Desember 2022, 20:04 WIB
Ilustrasi. Pelatih kepala Timnas Maroko, Walid Regragui, mengangkat tangannya ke udara usai Maroko mengandaskan Portugal di babak perempat final Piala Dunia 2022 di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar, Sabtu, 10 Desember 2022. (Sumber: AP Photo/Petr David Josek)

DOHA, KOMPAS.TV - Sosok pelatih Walid Regragui menjadi sorotan jelang semifinal Piala Dunia 2022 antara Prancis vs Maroko, Kamis (15/12/2022) dini hari waktu Indonesia. Selain disorot karena sukses membuat kejutan dengan Singa Atlas, pertandingan Prancis vs Maroko berarti spesial bagi Regragui.

Dalam pertandingan Prancis vs Maroko, Regragui bakal coba mengeliminasi timnas dari negara tempat kelahirannya sekaligus mantan rekan setimnya, Olivier Giroud.

Walaupun berkebangsaan Maroko dan memulai kiprah kepelatihan di negara Afrika Utara tersebut, Regragui punya kenangan personal tentang Prancis. Pelatih yang kini berusia 47 tahun itu lahir dan tumbuh besar di Prancis.

Regragui tercatat lahir di Corbeil-Essonnes, Prancis. Ia juga hampir menghabiskan seluruh kariernya sebagai pesepak bola di negara itu.

Baca Juga: Viral Walid Regragui Ikut Seminar Taktik Mikel Arteta Tahun Lalu, Kini Cetak Sejarah Bersama Maroko

Mantan pemain yang dulu berposisi sebagai bek kanan ini memulai karier sepak bola di Racing Paris. Kemudian, ia hampir selalu pindah ke klub Prancis, yakni Toulouse, AC Ajaccio, Dijon, dan Grenoble.

Regragui sempat menghabiskan waktu dua musim di klub Spanyol, Racing Santader. Pada masa senja karier, ia kemudian pindah ke klub Maroko, Moghreb Tetouan dan pensiun di sana.

Jelang pertandingan Prancis vs Maroko, Regragui pun mengaku Prancis masih spesial baginya. Namun, ia mengaku akan bersikap profesional dan memasang target mendepak negara kelahirannya.

"Ini spesial bagi orang terkasih saya, keluarga, dan kerabat. Bagaimanapun ini spesial bagi saya juga, karena saya juga orang Prancis dan tumbuh besar di Prancis. Namun, saya coba kabur dari perdebatan ini dan hanya berpikir soal sepak bola," kata Regragui dikutip laman resmi FIFA.

"Saya adalah pelatih dari negara saya (Maroko), yang mana menghadapi negara kedua saya (Prancis). Jadi, tujuannya adalah mendepak Prancis. Ini adalah pertandingan sepak bola, dan itu tidak akan merenggut cinta saya untuk Prancis," lanjutnya.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU