> >

Jelang Iran vs Amerika, Bau Politik Mulai Tercium: AS Ubah Bendera Iran dan Memajangnya di Medsos

Sapa qatar | 27 November 2022, 20:25 WIB
Seorang suporter Timnas Iran menangis sambil memegang kaos bertuliskan Mahsa Amini jelang laga grup B Piala Dunia 2022 antara Wales dan Iran di Stadion Ahmad Bin Ali, Al Rayyan, Qatar, Jumat, 25 November 2022. (Sumber: AP Photo/Alessandra Tarantino)

DOHA, KOMPAS.TV - Unsur politik mulai membayangi pertandingan Piala Dunia Qatar 2022 antara Iran vs Amerika Serikat (AS) yang akan digelar pada Rabu (30/11/2022) mendatang. Jelang partai pemungkas Grup B Qatar 2022 itu, Timnas AS diyakini melakukan manuver politik melalui media sosial tim.

Dilansir Associated Press, Minggu (27/11/2022), akun resmi Timnas AS mengunggah bendera Iran jelang laga keduanya di media sosial Twitter, Facebook, dan Instagram.

Namun, yang membuat unggahan ini menyolok adalah tiadanya simbol Republik Islam Iran di tengah bendera.

Timnas AS sekadar mengunggah bendera berwarna hijau, putih, dan merah sebagai bendera Iran. Simbol yang dibuat setelah Revolusi Islam di Iran tidak disertakan.

Baca Juga: Perang Komentar Klinsmann vs Queiroz setelah Iran Menang atas Wales di Piala Dunia 2022

Bendera Republik Islam Iran sendiri didesain pada 1980. Selain memampang triwarna, bendera pasca-revolusi juga dilengkapi emblem empat kurva dengan pedang di tengah bendera.

Bendera Iran sendiri dilaporkan juga menjadi medium protes suporter dalam gelaran Piala Dunia 2022. Bahkan, sejumlah suporter mengibarkan bendera Iran pra-revolusi di pertandingan Qatar 2022, yakni bendera bergambar singa dan matahari yang menjadi simbol negara sebelum revolusi.

Protes terhadap Iran di Piala Dunia 2022 terkait dengan rentetan demonstrasi yang mengguncang Iran dua bulan belakangan.

Iran diterpa sederet demonstrasi dan kerusuhan pasca-kematian Mahsa Amini, perempuan yang ditangkap polisi moral.

Kerusuhan terkait demonstrasi Mahsa Amini telah menimbulkan 450 tewas dan 18.000 lebih ditangkap di Iran.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU