> >

Sudah Telepon Presiden FIFA, Jokowi Bicara Potensi Sanksi: Keputusan Wewenang di Mereka

Sepak bola | 5 Oktober 2022, 12:53 WIB
Presiden Jokowi bicara soal Tragedi Kanjuruhan yang tewaskan 129 Orang (Sumber: Biro Pers Sekretariat Presiden)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku sudah berkomunikasi dengan langsung dengan Presiden FIFA Gianni Infantino terkait dengan Tragedi Kanjuruhan, Malang, yang mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia, Sabtu (1/10/2022).

Jokowi menyebutkan, terkait adanya sanksi imbas Tragedi Kanjuruhan tersebut, pemerintah Indonesia menyerahkan kepada Federasi Sepakbola Internasional (FIFA).  

"Keputusan apa pun adalah kewenangan di FIFA," kata Jokowi di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/10/2022). 

Jokowi lantas cerita, dalam obrolan dengan Presiden FIFA GIanni Infantino, mereka membicarakan banyak hal.

Baca Juga: Sorotan Amnesty International di Tragedi Kanjuruhan: Gas Air Mata, Polisi Gunakan Kekuatan Berlebih

Obrolan itu meliputi tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan hingga soal pelaksanaan Piala Dunia U-20 pada tahun 2023 mendatang.

"Berbicara banyak mengenai tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, dan juga berbicara mengenai FIFA U-20, berbicara banyak," ungkap Jokowi. 

Namun demikian, Presiden Jokowi menekankan, keputusan ada atau tidaknya sanksi bagi Indonesia tetap diserahkan kepada FIFA.

Baca Juga: Data Baru KemenPPPA: 42 Perempuan dan 37 Anak-anak Meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan

Sebelumnya seperti diberitakan KOMPAS.TV, imbas tragedi Kanjuruhan, seluruh aktivitas Liga Indonesia resmi dihentikan sementara baik itu Liga 1, Liga 2 maupun liga 3 sampai Presiden Jokowi menyatakan sudah dinormalisasi lagi berdasarkan hasil laporan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).

Keputusan itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD yang juga Ketua TGIPF tragedi Stadion Kanjuruhan.

Mahfud juga menjelaskan, penghentian seluruh kompetisi sepak bola Liga Indonesia itu merupakan penekanan dari TGIPF.

 

Hasil itu, lanjut Mahfud, disetujui oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali yang juga wakil ketua TGIPF. 

"TGIPF ini juga menekankan dan disetujui oleh Menpora, bahwa semua kegiatan yang berpayung PSSI, terutama Liga 1, 2, dan 3 supaya dihentikan," ujar Mahfud dalam keterangan pers, Rabu (5/10/2022).

Baca Juga: Doa dari Suporter Mengalir Deras untuk Korban Kanjuruhan, Tuntutan Usut Tuntas Terus Digemakan

Mahfud menjelaskan, penghentian sementara tersebut dilakukan sampai Presiden Joko Widodo menyatakan kondisi persepakbolaan di Indonesia bisa dinormalisasi.

Bentuk normalisasi itu akan bergantung pada hasil kerja TGIPF yang saat ini sedang berjalan.

"(Dihentikan) Sampai Presiden menyatakan bisa dinormalisasi setelah tim ini menyampaikan rekomendasinya untuk seperti apa normalisasi itu harus dilanjutkan," tandas Mahfud.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/kompas.com


TERBARU