> >

Makin Lama Absen di Even Internasional, Banding Rusia atas Hukuman dari FIFA dan UEFA Ditolak CAS

Kompas sport | 15 Juli 2022, 21:37 WIB
Banding Rusia terhadap hukuman dari FIFA dan UEFA ditolak oleh CAS. (Sumber: TWITTER.COM/ALKASS_DIGITAL)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Banding atas larangan yang dijatuhkan FIFA dan UEFA terhadap tim nasional dan klub-klub asal Rusia telah ditolak oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). 

Kedua badan sepak bola terbesar dunia itu memberlakukan larangan partisipasi Rusia dalam berbagai turnamen mereka pada 28 Februari lalu, buntut dari invasi yang dilancarkan Rusia ke Ukraina.

Tak terima dengan hukuman tersebut, Persatuan Sepak Bola Rusia (FUR) dan sejumlah klub Rusia mengajukan banding ke CAS terhadap larangan yang dijatuhkan.

Akan tetapi CAS mengumumkan pada hari Jumat (15/7/2022) bahwa semua banding tersebut telah ditolak.

Total ada enam banding yang diajukan yaitu satu oleh FUR melawan FIFA dan satu oleh FUR melawan UEFA serta masing-masing satu dari empat klub Rusia (Zenit St Petersburg , FC Sochi, CSKA Moscow dan Dynamo Moscow) melawan UEFA. 

Semua banding tersebut ditolak oleh panel CAS yang telah mendengarkan penjelasan dari pihak-pihak yang terlibat melalui konferensi video pada 5 dan 11 Juli. 

“Panel menentukan bahwa eskalasi konflik antara Rusia dan Ukraina, dan tanggapan publik dan pemerintah di seluruh dunia, menciptakan keadaan yang tidak terduga dan belum pernah terjadi sebelumnya yang harus ditanggapi oleh FIFA dan UEFA," bunyi peryataan resmi CAS yang dikutip dari The Independent

Baca Juga: Efek Invasi ke Ukraina, Klub-Klub dan Timnas Rusia Dihapus dari Gim FIFA 22

“Dalam menentukan bahwa tim dan klub Rusia tidak boleh berpartisipasi dalam kompetisi di bawah naungan mereka sementara keadaan seperti itu tetap ada, panel menyatakan bahwa kedua belah pihak bertindak dalam ruang lingkup kebijaksanaan yang diberikan kepada mereka berdasarkan undang-undang dan peraturan masing-masing.”

“Panel merasa tidak perlu untuk mengkarakterisasi sifat konflik antara Rusia dan Ukraina, tetapi hanya untuk fokus pada konsekuensi dari konflik tersebut untuk kompetisi yang terpengaruh."

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Gading-Persada

Sumber : The Independent


TERBARU