> >

Fans Takut Larangan Aneh di Piala Dunia Qatar 2022

Kompas sport | 24 Juni 2022, 12:25 WIB
Maskot Piala Dunia 2022 Qatar Laeeb. (Sumber: Twitter @FIFAWorldCup)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Bagi para fans, Piala Dunia Qatar 2022 harus berhati-hati mengingat peraturan akan sangat ketat. Bahkan, ada beberapa yang bikin fans ketakutan.

Mulai dari soal isu larangan melakukan seks bebas, isu miras hingga persoalan bermesraan di depan umum.

Bahkan, isu yang beredar ramai di para fans menyebut,ada hukuman penjara selama 7 tahun jika tertangkap melanggar aturan tersebut, khususnya terkait seks di luar nikah.

Kenapa isu muncul?

Hal itu mengingat Qatar sebagai negara penyelenggara Piala Dunia 2022 dikenal menerapkan hukum syariah yang ketat di negara tersebut.

Dilansir berbagai sumber, berikut ini beberapa larangan aneh di piala Dunia yang ditakutkan akan jadi culture shock bagi para fans.

Baca Juga: Piala Dunia Qatar 2022: FIFA Setuju Tambah Pemain, dari 23 jadi 26 Orang Tiap Negara, Ini Alasannya

Seks Bebas

Dilansir Daily Star, seorang polisi di Inggris mengungkapkan, para fans sepak bola agar berhati-hati jika nanti ke Piala Dunia Qatar.

"Seks dikecualikan, kecuali jika kalian pasangan suami istri," dikutip Daily Star, Jumat (24/6/2022). 

"Pasti tidak akan ada one-night stand (seks bebas) di turnamen ini. Tidak akan ada pesta sama sekali," lanjut sumber tersebut.

Minum Alkohol

Selain aturan itu, terdapat juga larangan untuk minum-minuman keras secara terbuka di tempat umum, meskipun negara itu tidak membuat aturan miras illegal.

Tapi, meskipun tidak illegal, di Qatar jika minum di tempat umum bahkan sampai mabuk maka akan dihukum.

Ini dianggap cukup aneh mengingat tradisi minum-minum seperti bir atau wine lazim terjadi saat gelaran piala dunia, sebelum dan sesudah pertandingan.

Namun, bisa jadi akan sangat berbeda di gelaran Piala Dunia 2022 ini.

Baca Juga: Menpora Amali Pastikan Timnas Israel Bisa Main di Piala Dunia U20 dengan Tenang

Bermesraan di depan Umum

Salah satu isu yang muncul lagi adalah terkait larangan bermesraan di ruang terbuka. Hal ini disebut-sebut menjadi larangan yang aneh bagi para fans.

Apalagi, gelaran Piala Dunia adalah tempat bertemu banyak orang dan biasanya juga bersama dengan pasangannya. 

Larangan Bendera LGBT

Soal pelarangan atribut berupa bendera atau apaun terkait LGBT juga menjadi perhatian serius oleh penyelenggara Piala Dunia Qatar,

Mayor Jenderal Abdulaziz Abdullah Al Ansari, Direktur Departemen Kerjasama Internasional dan ketua Komite Nasional Kontraterorisme di Kementerian Dalam Negeri Qatar, menyebut LGBT boleh datang dan diterima di Piala Dunia. 

Tapi Al Ansari menentang promosi terbuka kebebasan LGBTQ yang dilambangkan dengan bendera pelangi selama Piala Dunia. 

“Jika dia (penggemar) mengibarkan bendera pelangi dan saya mengambilnya darinya, itu bukan karena saya benar-benar ingin mengambilnya, untuk benar-benar menghinanya. Tetapi untuk melindunginya,” kata Al Ansari kepada Associated Press dikutip dari Kompas.com.

“Karena kalau bukan saya, orang lain di sekitarnya mungkin akan menyerang (dia), saya tidak bisa menjamin perilaku seluruh orang. Dan saya akan memberitahunya: 'Tolong, tidak perlu benar-benar mengibarkan bendera itu pada saat ini'," kata dia.

Piala Dunia Qatar 2022 sendiri akan digelar selama 20 November- 21 Desember. 

Hal ini berbeda dengan penyelengaraan sebelumnya yang biasanya digelar pada bulan Juni-Juli atau di tengah tahun saat jeda kompetisi liga-liga dunia. 

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Daily Star/Kompas.com


TERBARU