> >

Sudah Bertemu 5 Kali, Ini Jungkat-jungkit Menang Kalah Indonesia Kontra China di Final Thomas Cup

Kompas sport | 17 Oktober 2021, 20:04 WIB
Aksi ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo saat semifinal Thomas Cup 2020 melawan Denmark, Sabtu (16/10/2021) (Sumber: Yves Lacroix/BADMINTON PHOTO)

AARHUS, KOMPAS.TV - Indonesia kembali bertemu China dalam babak final Piala Thomas yang saat ini masih berlangsung di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Minggu (17/10/2021) malam.

Ini menjadi catatan pertemuan kali ke-6 antara kedua tim sejak tahun 1982 silam. 

Tim bulu tangkis putra Indonesia maju ke final Piala Thomas 2020 setelah menggempur Denmark 3-1 dalam semifinal. Sementara China melanggeng setelah menyambit Jepang 3-1.

Untuk urusan kemenangan, Indonesia sudah memenangi Thomas Cup sebanyak 13 kali, sedangkan China 10 kali.

Berikut catatan lengkap 5 kali pertemuan Indonesia kontra China dalam ajang Final Thomas Cup.

Baca Juga: Curhat Anders Antonsen Dikalahkan Jonatan Christie dalam Laga 100 Menit di Semifinal Thomas Cup 2020

1982: Indonesia kalah pertama kali dalam 24 tahun 

Melansir dari Harian Kompas, 23 Mei 1982 silam, Piala Thomas yang digelar di London, Inggris menjadi kekalahan pertama Indonesia yang telah memonopoli Thomas Cup selama 24 tahun.

China yang mengalahkan Indonesia dengan skor 4-5 menjadi juara baru Thomas Cup kala itu.

Rudy Hartono kala itu mengatakan kekalahan di nomor beregu lebih menyakitkan ketimbang di nomor perorangan.

1984: Menang, Indonesia akhiri teror regu putra China

Piala Thomas 1984 yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia kembali mempertemukan Indonesia kontra China dalam babak final.

Kemenangan Indonesia dalam Thomas Cup tahun itu melansir Harian Kompas, sekaligus mengkahiri teror beregu putra China dalam rentang 1980-1982 atas Indonesia.

Pasalnya regu bulu tangkis putra Indonesia dikalahkan China tiga kali beruntun dalam lomba di Singapura (1980), Piala Thomas (1982), Asian Games (1982).

Indonesia menang 3-2 dalam babak final. Tiga angka untuk Indonesia disumbangkan oleh Hastomo Arbi (tunggal), Christian Hadinata/Hadiwibowo (ganda), dan Kartono/Liem Swie King.

Baca Juga: Thomas Cup 2020: Indonesia vs China, Juara Bertahan Lawan Peraih Gelar Terbanyak

1986: Tragedi hitam perjalanan bulu tangkis Indonesia

Indonesia harus tunduk pada China di gelaran Thomas Cup tahun 1986 di Jakarta dengan skor 2-3.

Harian Kompas, menyatakan kekalahan Indonesia ini merupakan tragedi paling hitam dalam perjalanan buku tangkis Indonesia. Untuk diketahui Indonesia kalah di kandang sendiri: Istora Senayan.

2000: Indonesia libas China 3-0

Bertanding di Kuala Lumpur, Malaysia, Thomas Cup tahun 2000 menjadi pertemuan kembali Indonesia kontra China di babak final.

Indonesia berhasil melibas China 3-0 dalam babak final tersebut. Melalui Hendrawan, Indonesia berhasil membuka kemenangan setelah mengalahkan Xia Xuanze.

Bermain dengan tekanan tinggi setelah tertinggal satu angka pasangan Yu Jinhao/Chen Qiqiu tampil tak sekuat ketika menghadapi pasangan dari Korea Selatan.

Yu Jinhao/Chen Qiqiu harus menyerah atas ganda Indonesia Tony Gunawan/Rexy Mainaky dalam waktu 43 menit dengan skor 15-9, 15-2.

Taufik Hidayat melanggengkan kemenangan Indonesia dengan menghajar Ji Xinpeng dengan skor 15-9, 17-14.

Baca Juga: Final Piala Thomas: Ginting Taklukkan Lu Guangzu, Indonesia Ungguli China 1-0

2010: Kalah dari China, Indonesia gagal buat kejutan

Indonesia gagal buat kejutan setelah kalah dari China dalam partai final Piala Thomas 2010. Tim Merah Putih harus legawa dilibas China 0-3.

Tumbangnya Taufik Hidayat diawal pertandingan terhadap Lin Dan dengan skor 21-7 dan 21-14 merembet ke hasil ganda dan tunggal selanjutnya.

Markis Kido/Hendra Setiawan gagal mengalahkan Cai Yun/Fu Haifeng. Mereka kalah 23-25, bangkit dengan 21-16, tapi kalah 12-21 di gim ketiga.

China melaju dengan kemenangan 3-0 setelah tunggal kedua, Chen Jin, menaklukkan Simon Santoso 19-21, 21-17, dan 21-7.

Hingga berita ini ditayangkan, tim bulu tangkis Indonesia memimpin 1-0 setelah tunggal pertama Anthony Sinisuka Ginting mengalahkan tunggal China Lu Guangzhu lewat pertandingan rubber game 18-21, 21-14, dan 21-16.

Saat ini masih digelar partai kedua yang mempertemukan ganda putra Fajar Alfian/M. Rian Ardianto melawan He Ji Ting/Zhou Hao Dong. 

Penulis : Danang Suryo Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com


TERBARU