> >

Lifter Tuan Rumah PON Papua Ngamuk pada Keputusan Wasit, Pengalungan Medali Sempat Ditunda

Kompas sport | 13 Oktober 2021, 19:46 WIB
Ilustrasi cabang olahraga angkat besi. (Sumber: PEXELS/VICTOR FREITAS/Kompas.com )

PAPUA, KOMPAS.TV - Panitia Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua menunda pengalungan medali hasil pertandingan cabang olahraga angkat besi kelas 93 kg lantaran salah satu lifter tidak terima dengan keputusan wasit.

Protes hasil pertandingan tersebut dilakukan lifter tuan rumah Papua Tatang Hidayat.

Tatang mengamuk karena tidak terima dengan keputusan wasit yang menilai atlet angkat besi tersebut memiliki selisih berat badan dari peraih medali perak dan perunggu.

Wasit pun menyatakan Tatang Hidayat gagal menyabet medali perak dan perunggu karena selisih berat badan.

Baca Juga: Bawa Pulang 19 Medali Emas, Jabar Juara Umum Olahraga Dayung di PON XX Papua

Tatang meluapkan emasi dengan berteriak lantang ke arah atlet lain di ruang istirahat. Tatang juga menyasar wasit untuk meminta klarifikasi atas kekalahannya di babak final.

Amukan Tatang terdengar hingga ke bangku penonton di tribun sehingga membuat panitia menunda sementara agenda pengalungan mendali pemenang.

"Sumpah, saya tidak terima. Mana wasit, saya tidak terima," teriak Tatang dari samping panggung pertandingan di Auditorium Uncen Jayapura, Rabu (13/10/2021). 

Tampil di Auditorium Uncen Jayapura, Tatang turun dalam kelas 93kg putra cabang angkat besi dengan mengumpulkan total angkatan seberat 840kg (350kg skuat, 220kg bench press dan 270kg dead lift).

Baca Juga: Cabor Angkat Besi, Bertabur Bintang Pelatnas

Total angkatan Tatang menyamai lifter peraih perak asal Jambi Abdul Latif Mana yang juga membuat total angkatan 840kg (330kg skuat, 230kg bench press dan 280kg dead lift).

Capaian sama juga diraih lifter Kalimantan Timur Andi Kurniawan yang mengumpulkan total angkatan 840kg (340kg skuat, 210kg bench press dan 290kg dead lift).

Berdasarkan catatan panitia pelaksana PON Papua, berat badan Tatang 90,90kg atau lebih berat dari Latif 88,70kg dan Andi 90,85kg.

Dengan selisih berat badan tersebut wasit pertandingan Tiohok Seng, Elly Endria dan Musli Yunus menyatakan atlet tuan rumah kalah karena selisih berat badan yang lebih berat dari peraih medali perak dan perunggu.

Baca Juga: Target Emas di Olimpiade 2024, Ini yang Harus Dilakukan Cabor Angkat Besi | Rosi

Hal tersebut jugalah yang memicu emosi Tatang hingga membuat kericuhan di akhir pertandingan.

Namun situasi itu segera ditangani sejumlah petugas keamanan berseragam polisi maupun relawan yang direkrut panitia pelaksana lomba.

Panitia berhasil menenangkan kemarahan Tatang kepada wasit setelah hampir 30 menit meluapkan emosi di ruang atlet dan di depan ruang medis.

Adapun hasil sementara perolehan PON Papua masih dikuasi Provinsi Jawa Barat dengan perolehan 115 Emas, 91 Perak, 99 Perunggu, Rabu sore (13/10/2021).

Baca Juga: PON 20: Karateka Claudio Nenobesi Sumbang Emas untuk Papua

Tuan rumah, Papua belum beranjak dari posisi keempat di klasemen sementara PON XX Papua 2021 dengan perolehan medali 81 Emas, 53 Perak, 90 Perunggu.

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/ANTARA


TERBARU