> >

Lifter Tuan Rumah PON Papua Ngamuk pada Keputusan Wasit, Pengalungan Medali Sempat Ditunda

Kompas sport | 13 Oktober 2021, 19:46 WIB
Ilustrasi cabang olahraga angkat besi. (Sumber: PEXELS/VICTOR FREITAS/Kompas.com )

Total angkatan Tatang menyamai lifter peraih perak asal Jambi Abdul Latif Mana yang juga membuat total angkatan 840kg (330kg skuat, 230kg bench press dan 280kg dead lift).

Capaian sama juga diraih lifter Kalimantan Timur Andi Kurniawan yang mengumpulkan total angkatan 840kg (340kg skuat, 210kg bench press dan 290kg dead lift).

Berdasarkan catatan panitia pelaksana PON Papua, berat badan Tatang 90,90kg atau lebih berat dari Latif 88,70kg dan Andi 90,85kg.

Dengan selisih berat badan tersebut wasit pertandingan Tiohok Seng, Elly Endria dan Musli Yunus menyatakan atlet tuan rumah kalah karena selisih berat badan yang lebih berat dari peraih medali perak dan perunggu.

Baca Juga: Target Emas di Olimpiade 2024, Ini yang Harus Dilakukan Cabor Angkat Besi | Rosi

Hal tersebut jugalah yang memicu emosi Tatang hingga membuat kericuhan di akhir pertandingan.

Namun situasi itu segera ditangani sejumlah petugas keamanan berseragam polisi maupun relawan yang direkrut panitia pelaksana lomba.

Panitia berhasil menenangkan kemarahan Tatang kepada wasit setelah hampir 30 menit meluapkan emosi di ruang atlet dan di depan ruang medis.

Adapun hasil sementara perolehan PON Papua masih dikuasi Provinsi Jawa Barat dengan perolehan 115 Emas, 91 Perak, 99 Perunggu, Rabu sore (13/10/2021).

Baca Juga: PON 20: Karateka Claudio Nenobesi Sumbang Emas untuk Papua

Tuan rumah, Papua belum beranjak dari posisi keempat di klasemen sementara PON XX Papua 2021 dengan perolehan medali 81 Emas, 53 Perak, 90 Perunggu.

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/ANTARA


TERBARU