> >

Manny Pacquiao Umumkan Pensiun dari Ring Tinju

Kompas sport | 30 September 2021, 07:55 WIB
Manny Pacquiao mengangkat tangannya dalam konvensi nasional partainya PDP-Laban di kota Quezon, Filipina pada Minggu 19 September 2021. Ikon tinju dan senator Filipina Manny Pacquiao mengatakan dia akan mencalonkan diri menjadi presiden pada pemilu 2022. Pada 29 September 2021, dia mengumumkan pensiun dari ring tinju. (Sumber: Manny Pacquiao MediaComms via AP)

MANILA, KOMPAS.TV — Legenda tinju asal Filipina, Manny Pacquiao, secara resmi mengumumkan pensiun dalam sebuah video yang diposting di halaman Facebooknya, Rabu (29/9/2021).

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh dunia, terutama rakyat Filipina, yang telah mendukung Manny Pacquiao. Selamat tinggal tinju,” kata petinju berusia 42 tahun itu.

“Sulit bagi saya untuk menerima bahwa waktu saya sebagai petinju sudah berakhir. Hari ini saya mengumumkan saya pensiun," ujarnya dalam video itu.

Pacquiao mengakhiri karirnya selama 26 tahun, dengan 72 pertarungan dan 62 kemenangan, delapan kekalahan serta dua kali seri.

Dari 62 kemenangan itu, dia mendapatkan 39 dengan KO dan 23 menang dengan keputusan juri.

Dia memenangkan 12 gelar dunia dan merupakan satu-satunya petarung dalam sejarah yang memenangkan gelar delapan kelas berat yang berbeda.

Baca Juga: Petinju Manny Pacquiao Maju Jadi Capres Filipina, Tuduh Duterte Lemah di Laut China Selatan

Pensiunnya dari tinju menyusul kekalahan mengecewakan dari Yordenis Ugas di Paradise, Nevada, pada 21 Agustus lalu.

Petinju muda Kuba itu mengalahkan Pacquiao dengan keputusan mutlak, mempertahankan gelar kelas welter WBA-nya.

Itu adalah pertarungan pertama Pacquiao dalam lebih dari dua tahun terakhir.

“Terima kasih telah mengubah hidupku. Ketika keluarga saya putus asa, Anda memberi kami harapan, Anda memberi saya kesempatan untuk berjuang keluar dari kemiskinan," kata Pacquiao dalam video tersebut. 

"Karena Anda (tinju), saya dapat menginspirasi orang di seluruh dunia. Karena Anda, Saya telah diberi keberanian untuk mengubah lebih banyak kehidupan," tambahnya.

Pacquaio telah mengisyaratkan pensiun baru-baru ini, diduga karena dia melirik ke panggung politik.

Awal bulan ini, dia menerima pencalonan partai politiknya dan menyatakan dia akan mencalonkan diri sebagai Presiden Filipina dalam pemilihan Mei mendatang.

Dia menuduh pemerintahan Presiden Rodrigo Duterte, mantan sekutunya, memperburuk korupsi di Filipina.

Dia berjanji mengentaskan kemiskinan dan memperingatkan politisi korup bahwa mereka akan berakhir di penjara.

Kisah hidup Pacquiao yang kaya raya dan karier legendaris membawa kehormatan bagi negaranya di Asia Tenggara, di mana ia dikenal dengan julukan Pacman, People's Champ dan National Fist.

Dia meninggalkan rumahnya yang miskin di Filipina selatan ketika remaja untuk menuju Manila.

Dia melakukan debut tinju profesionalnya sebagai kelas terbang junior pada tahun 1995 pada usia 16 tahun, kemudian berjuang keluar dari kemiskinan untuk menjadi salah satu atlet dengan bayaran tertinggi di dunia.

Baca Juga: Manny Pacquiao Maju Jadi Capres Filipina, Ancam Pejabat Korup di Pemerintahan Duterte

Eddie Banaag, seorang pensiunan berusia 79 tahun, mengatakan, Pacquiao adalah idolanya sebagai petinju dan dia menyaksikan hampir semua pertarungannya. Tapi dia yakin ikon tinju itu seharusnya pensiun lebih awal.

“Dia seharusnya melakukan itu tepat setelah kemenangannya atas (Keith) Thurman,” kata Banaag tentang kemenangan Pacquiao atas Thurman pada 20 Juli 2019, di Las Vegas, pertarungan kedua hingga terakhir Pacquiao.

“Akan lebih baik jika dia mengakhiri karir tinjunya dengan kemenangan daripada kekalahan,” tambahnya seperti dikutip dari The Associated Press.

Meski begitu, Pacquiao yakin dia akan selalu dikenang sebagai pemenang.

Ratusan juta dolar dalam pendapatan karir dan rekornya di atas ring tidak diragukan lagi.

"Saya tidak akan pernah melupakan apa yang telah saya lakukan dan capai dalam hidup saya," kata Pacquiao, Rabu.

"Saya baru saja mendengar bel terakhir. Tinju sudah berakhir," ujarnya. 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Fadhilah

Sumber : Associated Press


TERBARU