> >

Momen Langka Olimpiade, Atlet Lompat Tinggi Qatar dan Italia Berbagi Medali Emas

Olimpiade tokyo | 3 Agustus 2021, 22:25 WIB
Atlet asal Qatar Mutaz-Essa Barshim dan Italia Gianmarco Tamberi memilih berbagi medali emas cabor Lompat Tinggi di Olimpiade Tokyo 2021. (Sumber: AFP PHOTO)

TOKYO, KOMPAS.TV - Momen langka saling berbagi medali emas baru saja tersaji di Olimpiade Tokyo 2020, tepatnya pada cabang olahraga (cabor) lompat tinggi putra.

Atlet lompat tinggi Qatar, Mutaz Essa Barshim berbagi medali emas bersama rivalnya, Gianmarco Tamberi yang berasal dari Italia.

Keduanya berhasil menempati podium puncak setelah sama-sama mencatatkan lompatan setinggi 2,37 meter dalam laga final, Minggu (1/8/2021).

Meski kemudian mereka harus kembali beradu lompatan dengan mistar setinggi 2,39 meter dan masing-masing diberi tiga kali kesempatan.

Baca Juga: Sepak Bola Olimpiade 2020: Gol Tunggal Asensio Bawa Spanyol Pupuskan Mimpi Jepang

Hingga kesempatan kedua, Barshim dan Tamberi tidak mampu juga untuk melompat setinggi 2,39 meter yang merupakan rekor Olimpiade saat ini.

Lalu, saat hendak melakukan lompatan ketiga, Tamberi menarik diri karena mengalami cedera di bagian kakinya.

Melihat itu, bersama Tamberi, Barshim menghampiri panitia dan seketika bertanya soal kemungkinan berbagi medali emas.

"Apakah emas dapat dibagi di antara kami berdua? Jika saya mundur dari upaya terakhir," tanya Barshim mengejutkan setiap orang yang ada di lokasi pertandingan.

Mengingat kala itu, Barshim punya kans untuk memenangi emas sendiri, sebagaimana dilaporkan Associated Press.

Baca Juga: Raih Medali Emas, Greysia Polii/Apriyani Rahayu Panen Ribuan Followers dan Jadi Perbincangan Global

Menanggapi pertanyaan dari Barshim, petugas Olimpiade mengkonfirmasi bahwa hal tersebut bisa dilakukan dan emas akan dibagi untuk keduanya.

Tanpa banyak berpikir, Barshim pun memutuskan menarik diri dari kesempatan terakhirnya sehingga ia dan Tamberi bisa meraih medali emas bersama.

Tamberi yang mendengar keputusan itu sontak langsung memeluk Barshim, dilanjut berselebrasi dan berteriak di sekitar lapangan.

Begitu pula Barshim yang turut meluapkan keberhasilannya meraih emas Olimpiade Tokyo dengan berlari menuju pelatihnya.

Momen ini tentunya sangat berharga bagi Tamberi, karena sebelumnya dirinya sempat menderita cedera hingga hampir mengancam kariernya dan membuatnya absen di Olimpiade Rio 2016.

Namun, atlet yang kini berusia 29 tahun itu tak menyerah dan berjuang untuk kesembuhannya sehingga bisa mentas di Olimpiade Tokyo.

Baca Juga: Pecahkan Rekor Dunia, Atlet Norwegia Raih Emas Lari Gawang 400 Meter

Perlu diketahui, di dalam maupun di luar lintasan pertandingan, Barshim dan Tamberi terkenal memiliki hubungan pertemanan yang baik.

"Dia salah satu teman terbaik saya. Tidak hanya di trek tapi di luar trek. Kami hampir selalu bersama. Semangat sejati, semangat olahragawan, datang ke sini dan menyampaikan pesan ini," ungkap Barshim

Dari momen mengharukan ini, banyak pihak yang kemudian mengapresiasi dan menyebutnya sebagai bentuk sportivitas luar biasa.

"Bicara tentang semangat Olimpiade. Semangat Olimpiade adalah membangun dunia yang damai dan lebih baik dalam lingkup Olimpiade yang membutuhkan saling pengertian dengan semangat persahabatan, solidaritas, dan fair play," tutur komentator dalam laga final lompat tinggi itu.

"Kami melihat hal tersebut ditunjukkan hari ini dengan sangat indah karena mereka berdua dapat berbagi momen medali emas ini," tandasnya.

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com/Associated Press


TERBARU