> >

Profil Manny Pacquiao, Petinju Legendaris yang Jadi Skin Eksklusif di Mobile Legends

Kompas sport | 14 April 2021, 20:21 WIB
Petinju Manny Pacquiao. (Sumber: AP Photo/John Locher)

SOLO, KOMPAS.TV - Petinju legendaris Filipina, Manny Pacquiao menjadi trending di mesin pencarian setelah dirinya menjadi model sebuah skin eksklusif di gim Mobile Legends Bang Bang.

Manny Pacquiao adalah mantan petinju juara dunia yang memulai karir tinju profesional pada usia 16 tahun.

Lahir dengan nama Emmanuel Dapidran Pacquiao pada 17 Desember 1978 dari orang tua Dionesia Dapidran-Pacquiao dan Rosalio Pacquiao.

Ia dibesarkan di Kibawe, yang terletak di provinsi Bukidnon di Mindanao, Filipina.

Ketika masih remaja, Pacquiao meninggalkan keluarganya dan naik kapal ke Manila, Filipina, dengan harapan bisa berlatih sebagai petinju dan mempunyai karir di bidang olahraga.

Tidak lama kemudian, pada bulan Januari 1995, berkat bakatnya yang luar biasa, pada usia 16 tahun, ia naik ring untuk laga profesional pertamanya melawan Edmund Ignacio.

Pacquiao memenangkan pertarungan tersebut dalam empat ronde dengan keputusan mutlak.

Kemenangan itu menjadi awal kesuksesan dalam karirnya di dunia tinju selama dua dekade.

Pada bulan Desember 1998, Pacquiao memenangkan pertarungan melawan Chatchai Sasakul dari Thailand untuk merebut gelar kelas terbang WBC yang jadi gelar kejuaraan besar pertamanya.

Baca Juga: Kontroversi Pembunuhan Pramugari Cantik, Dari Pencopotan Kepala Polisi hingga Imbalan Manny Pacquiao

Pindah ke divisi berat badan yang lebih tinggi, ia mencetak TKO di ronde keenam dari Lehlo Ledwaba pada tahun 2001 untuk merebut gelar kelas bulu junior IBF.

Pacquiao kemudian memenangkan beberapa pertarungan profil tinggi di tahun-tahun berikutnya dan mempunyai 8 gelar juara dunia di total delapan divisi berat yang berbeda.

Sepuluh tahun setelah kemenangannya melawan Sasakul, pada bulan Desember 2008, Pacquiao berhasil mengalahkan petinju terkenal America Serikat Oscar De La Hoya dalam duel delapan ronde kelas welter non-gelar.

Pertarungan itu menghasilkan uang hampir 70 juta dollar AS dari biaya tayang per penonton yang format penyiarannya untuk sebagian besar pertarungan Pacquiao sejak awal 2000-an.

Pacquiao kemudian melawan bintang tinju Inggris Ricky Hatton pada Mei 2009 dalam pertarungan divisi kelas welter ringan di Las Vegas.

Pacquiao memenangkan pertarungan dengan KO di ronde kedua dan merebut kejuaraan kelas welter junior The Ring.

Pada tahun itu pula di bulan November, Pacquiao mengalahkan petinju Puerto Rico Miguel Cotto dalam pertarungan 12 ronde, untuk gelar kelas welter WBO.

Baca Juga: Petinju Legendaris Manny Pacquiao Bangun Startup Pembayaran

Gelar itu lalu ia bisa pertahankan pada 2010, ketika ia mengalahkan petinju Ghana Joshua Clottey dalam pertarungan 12 ronde.

Pada 9 Juni 2012, Pacquiao kalah dalam pertarungan 12 ronde dengan petinju Amerika Timothy Bradley dengan angka 115-113 melalui keputusan tiga juri.

Kekalahan Pacquiao itu menjadi kejutan yang luar biasa bagi para penggemar tinju karena Pacquiao memenangkan tujuh ronde sedangkan Bradley hanya memenangkan lima ronde. 

Keputusan juri yang kontroversial itu memicu spekulasi luas karena kritikus dan penggemar berpendapat bahwa Pacquiao seharusnya dinobatkan sebagai pemenang.

Pada bulan Desember di tahun yang sama, Pacquiao kembali mengalami kekalahan sulit lainnya.

Dia disingkirkan oleh Juan Manuel Marquez di ronde keenam pertarungan kelas welter mereka di Las Vegas.

Pacquiao menjelaskan kekalahannya dengan mengatakan "Saya baru saja terkena pukulan yang tidak saya lihat," melansir Biography.com dari New York Daily News.

Baca Juga: Conor McGregor Vs Manny Pacquiao, Ini Reaksi Presiden UFC

Berkat prestasinya di dunia tinju, pada tahun 2003, Pacquiao terpilih sebagai Person of the Year di Filipina oleh Presiden Gloria Macapagal Arroyo.

Dia juga dinobatkan sebagai "Fighter of the Decade" untuk tahun 2000-an oleh Asosiasi Penulis Tinju Amerika, di antara berbagai penghargaan lainnya yang pernah diraih.

Pada 2014, ia berhasil mengalahkan Bradley di pertandingan ulang dan merebut kembali gelar kelas welter WBO.

Pada Februari 2015, diumumkan bahwa Pacquiao akan melawan petinju Amerika Serikat yang tak terkalahkan Floyd Mayweather Jr di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas pada 2 Mei 2015.

Disebut sebagai "Pertarungan Abad Ini", duel antara dua petinju berbayaran termahal ini telah lama dinanti oleh para penggemar.

Meskipun berjuang dengan cedera bahu kanan, Pacquiao dengan gagah berani melayani Mayweather.

Akan tetapi, ia tidak mampu melakukan banyak pukulan efektif yang harus membuatnya menelan kekalahan dan membuat rekor pertarungannya menjadi 57-6-2.

Seiring dengan karir tinju profesional, Pacquiao juga menjalani karir politiknya.

Baca Juga: Manny Pacquiao Tantang Gennady Golovkin, Pacman Ingin Raih Gelar Lagi

Ia dua kali terpilih menjadi anggota DPR negaranya dan memenangkan kursi Senat pada tahun 2016.

Pada Juli 2019, Pacquiao menjadi juara dunia kelas welter tertua dalam sejarah pada usia 40.

Ia juga petinju pertama dalam sejarah yang diakui sebagai juara kelas welter empat kali setelah mengalahkan Keith Thurman untuk memenangkan gelar kelas welter WBA (Super).

Pacquiao telah memegang gelar juara kelas welter WBA (Super) sejak Juli 2019.

Pada November 2020, Pacquiao masih dianggap sebagai petinju papan atas dunia.

Ia masuk ranking sebagai petinju aktif kedelapan dunia, pound-for-pound, oleh BoxRec, kesembilan oleh Asosiasi Penulis Tinju Amerika dan kesepuluh oleh ESPN.

Dia juga masuk peringkat sebagai kelas welter aktif terbaik ketiga di dunia oleh Dewan Peringkat Tinju Transnasional, Espn, Majalah The Ring dan BoxRec.

Baca Juga: Petinju Manny Pacquiao Akan Ikuti Pemilihan Presiden Filipina 2022

Teranyar, prestasinya di dunia tinju diapresiasi oleh Moonton, pengembang dari gim Mobile Legends. 

Pihak Moonton mengumumkan kolaborasinya dengan Pac Man untuk merilis skin hero terbaru Pacquito dengan model sang legendary tinju Manny Pacquiao. 

Skin tersebut sudah tersedia di gim Mobile Legends dan bisa dibeli dengan harga 899 diamond.

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU