> >

Dua Vaksin Corona Dinilai Potensial, Adakah Kegagalan, Bahaya, dan Efek Sampingnya?

Update corona | 21 Juli 2020, 21:14 WIB
Ilustrasi: vaksin corona atau Covid-19. Dua Vaksin Corona Dinilai Potensial, Adakah Kegagalan, Bahaya, dan Efek Sampingnya? (Sumber: Kompas.com/Shutterstock)

KOMPAS.TV - Pengujian awal dari dua kandidat vaksin virus corona (Covid-19) yang dikembangkan University of Oxford-AstraZeneca dan perusahaan asal China, CanSino Biologics, diketahui menunjukkan hasil yang aman dan dapat memicu respons imun.

Para ahli pun mengapresiasi kandidat vaksin corona yang dinilai potensial saat pengujian awal tersebut. Namun, mereka mengakui bahwa masih ada tantangan besar yang harus dihadapi selanjutnya.

Pada tahap berikutnya akan menjadi fase yang kritis untuk menunjukkan apakah vaksin-vaksin potensial ini benar-benar dapat melindungi dan melawan infeksi.

Baca Juga: 3 Negara Ini Jadi Uji Coba Vaksin Covid-19 Sinovac Tahap Tiga

"Jika diibaratkan tengah membuat pesawat, sekarang kita berada di level produksi," kata Dekan Emory University School of Medicine Atlanta, Dr Carlos del Rio, seperti dikutip NBC News via Kompas.com, Selasa (21/7/2020).

"Saat ini, dapat dikatakan bahwa pesawat tersebut dapat lepas landas dari tanah dengan aman. Namun, apakah ia sudah bisa terbang dari sini ke Paris? Itu pertanyaannya sekarang," sambung dia.

Sejauh ini, kecepatan pengembangan vaksin telah berjalan luar biasa. Sebab, biasanya dibutuhkan waktu hingga satu dekade untuk sebuah vaksin baru sebelum melalui berbagai tahap pengembangan dan pengujian. Namun, urgensi pada pandemi ini membuat pengembangan vaksin dipercepat.

Hasil sementara dan kemungkinan kegagalan

Untuk kandidat vaksin dari Okford-AstraZeneca dan CanSino, langkah pengujian selanjutnya adalah fase ketiga dari uji klinis pada manusia.

Dalam fase ini, ilmuwan dapat melihat apakah vaksin potensial tersebut dapat benar-benar bekerja untuk mencegah infeksi virus corona.

Meskipun tidak banyak vaksin yang telah menunjukkan hasil baik di awal mengalami kegagalan di tahap ini, tetapi segala kemungkinan dapat terjadi.

"Bisa saya katakan bahwa di dunia HIV, kami telah melihat begitu banyak vaksin yang mungkin bersifat imunogenik, memproduksi respons imun, dan setelah dibawa ke fase III, mereka (vaksin) tidak melindungi Anda," kata del Rio.

Akan tetapi, del Rio menyebut bahwa sejauh ini, perkembangan dari kedua vaksin Covid-19 tersebut masih menunjukkan hasil positif.

Hasil uji klinis terbaru menunjukkan bahwa kandidat vaksin Oxford-AstraZeneca memicu produksi antibodi dan sel T, yang dapat mengenali dan menyerang sel virus.

Respons imun ini mungkin menjadi kunci karena peneliti masih mencoba mencari tahu apakah ada satu atau banyak faktor yang penting dalam memberikan perlindungan jangka panjang.

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU