> >

Tim Pakar Gugus Tugas Covid-19: Zona Merah Makin Berkurang

Kesehatan | 14 Juli 2020, 19:44 WIB
Ketua Tim Pakar GTPPC-19 Wiku Adisasmito saat konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, BNPB, Jakarta, Selasa (14/7). (Sumber: BNPB)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPPC-19) memberikan perkembangan terbaru pemetaan zonasi risiko daerah di seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Data yang terkumpul menyebutkan, pergerakan zonasi risiko daerah terpapar menurun.

“Selama tujuh pekan terakhir terjadi perkembangan yang sangat signifikan."

"Jika di akhir Mei (31 Mei 2020) zona merah (risiko tinggi) tersebar di 108 kabupaten/kota, kini per tanggal 12 Juli 2020 zona merah hanya tersebar di 55 kabupaten/kota.”

Seperti dipaparkan Ketua Tim Pakar GTPPC-19 Wiku Adisasmito saat konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, BNPB, Jakarta, Selasa (14/7).

Baca Juga: Ada Data Jumlah Suspek di Laporan Gugus Tugas, Apa Artinya?

Selain itu, menurut Wiku, cukup banyak daerah yang bisa mengubah zonasinya dari zona tinggi/sedang/rendang, menjadi zona tidak terdampak atau tidak kasus Covid-19.

Namun meski menunjukkan tren yang membaik, Wiku meminta masyarakat tetap waspada terhadap penyebaran Covid-19.

Diingatkan Wiku, masih terdapat beberapa daerah yang masih menjadi zona merah penyebaran Covid-19. Seperti Jawa Timur 16.658 kasus,  DKI Jakarta 14.517 kasus, Sulawesi Selatan 6.973 kasus.

Kemudian Jawa Tengah 5.473 kasus, Jawa Barat 5.007 kasus, Kalimantan Selatan 4.146 kasus, Sumatera Utara 2.323 kasus, dan Papua 2.267 kasus.

Sehingga total dari delapan provinsi ini adalah 74 persen dari seluruh kasus di Indonesia.

Baca Juga: Video Keluarga Pasien Covid-19 Usir Tim Gugus Tugas

“Perlu ditingkatkan tiga T, Testing, Tracing dan Treatment. Dengan harapan kasus ini akan bisa menurun dan lebih baik dan kondisi Indonesia secara keseluruhan lebih baik,” imbau Wiku.

“Pimpinan daerah dan masyarakat mari bekerja sama agar seluruh wilayah di Indonesia menjadi membaik dengan cara menerapkan protokol Kesehatan yang dijalankan secara individu ataupun kolektif,” tutupnya.

Penulis : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU