> >

Yasonna Laoly: Ada Negara Eropa Ingin Mencegah Ekstradisi Maria Pauline Lumowa

Hukum | 9 Juli 2020, 07:12 WIB
Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H. Laoly tengah berbincang dengan tersangka pembobol BNI Maria Pauline Lumowa dalam sebuah pesawat, Rabu (8/7/2020). (Sumber: Istimewa/Kemenkumham)

Yasonna diketahui melakukan kunjungan bersama sejumlah delegasi Indonesia ke Serbia sejak Sabtu (4/7/2020) lalu.

Baca Juga: Detik-Detik Buronan Maria Pauline Lumowa Naik Pesawat Dibawa Pulang Ke Indonesia

Dari kunjungan tersebut, ternyata membawa kabar baik. Selain melakukan kerja sama bilateral di berbagai sektor, terutama hukum dan hak asasi manusia, dalam delegasi yang dipimpin Yasonna juga berhasil menyelesaikan proses ekstradisi buronan Maria Pauline Lumowa.

"Dengan gembira saya menyampaikan bahwa kami telah secara resmi menyelesaikan proses handing over atau penyerahan buronan atas nama Maria Pauline Lumowa dari pemerintah Serbia," ujar Yasonna.

Delegasi Indonesia pimpinan Yasonna Laoly direncanakan membawa sekaligus Maria ke Indonesia pada Kamis (9/7/2020) pagi. 

Baca Juga: Menkumham Yasonna Laoly Sukses Ekstradisi Buronan Pembobol Bank BNI Maria Pauline Lumowa dari Serbia

Rencananya, wanita buronan asal Sulawesi Utara itu akan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis (9/7/2020) sekitar pukul 10.00 WIB.

Yasonna mengungkapkan keberhasilan proses ekstradisi ini tak lepas dari diplomasi hukum dan hubungan baik antara kedua negara.

“Ini merupakan wujud komitmen pemerintah dalam upaya penegakan hukum yang berjalan cukup panjang,” ujar Yasonna.

 

Seperti diketahui, Maria Pauline Lumowa merupakan salah satu tersangka pelaku pembobolan kas bank BNI cabang Kebayoran Baru lewat Letter of Credit (L/C) fiktif.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU