> >

Banyak yang Ragukan Kalung Antivirus Corona, Kementan Diminta Tunda Produksi Massal

Peristiwa | 6 Juli 2020, 11:40 WIB
Prototipe antivirus corona eucalyptus oleh Kementan. (Sumber: DOK. Humas Kementerian Pertanian)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota Komisi IX DPR Saleh Daulay mendorong Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meneliti lebih akurat produk antivirus corona. Pasalnya banyak peneliti yang masih ragu soal keampuhan antivirus berbahan eucalyptus.

"Banyak peneliti yang masih meragukan. Merekalah yang paling bisa memberikan 'justifikasi' terhadap temuan-temuan seperti itu," kata Saleh dalam keterangan tertulisnya, Senin 6 juli 2020.

Atas dasar itu, Saleh menyarankan, Kementan menunda rencana produksi massal produk antivirus corona. Lalu, melibatkan lembaga riset lainnya untuk menguji keefektifan produk tersebut lebih dulu.

Baca Juga: Soal Kalung Antivirus Corona, Tompi: Ini Apa-apaan Sih?

Berdasar informasi yang terima Saleh, produk antivirus corona baru melalui uji laboratorium terhadap influenza, beta, dan gamma corona.

Artinya, sambung saleh, belum ada uji spesifik terhadap virus penyebab corona yaitu sars-cov-2.

"Karena itu belum bisa diklaim sebagai antivirus corona," tegas Saleh.

Lebih lanjut, Saleh mengingatkan Kementan untuk berhati-hati menyikapi penanganan virus corona yang menjadi masalah dunia.

Saat ini, sambung Saleh, negara-negara di dunia sedang berupaya mengembangkan vaksin korona.

"Kalau benar, ini bisa menjadi temuan besar. Sebaliknya jika tidak benar, takutnya nanti kita diolok-olok orang," ujarnya.

Terpisah, Wakil Ketua Komisi IV Fraksi PKB Daniel Johan minta Mentan Syahrul Yasin Limpo fokus urus pangan ketimbang membuat produk antivirus corona. 

"Lebih baik, Kementan fokus untuk mengamankan pangan dan kesejahteraan petani, karena tugas pokoknya mengamankan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani," ujarnya.

Baca Juga: Kementan Sebut Kalung Antivirus Ini Adalah Langkah Awal dari Inovasi

Kalung Antivirus Corona

Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) mengklaim berencana membuat antivirus corona yang dibuat dari bahan eukaliptus.

Antivirus tersebut berbentuk kalung aromaterapi dan rencananya akan mulai diproduksi massal pada bulan depan.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa produk antivirus yang diproduksi Kementan telah melalui uji lab peneliti pertanian.

"Badan penelitian dan pengembangan pertanian (Balitbangtan) membuat beberapa prototipe eucalyptus dengan nano teknologi dalam bentuk inhaler, roll on, salep, balsem dan defuser," jelasnya.

Produk ini akan terus dikembangkan dengan target utamanya orang yang terpapar Covid-19.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementan Fadjry Djufry menambahkan, kalung antivirus corona merupakan produk Eucalyptus yang dibuat dengan teknologi nano yang juga telah diluncurkan pada Mei 2020.

"Produk yang kemarin bulan Mei sudah di-launching," ujar Fadjry, Sabtu (4/7/2020).

Sementara itu, proses izin untuk produk Eucalyptus dalam bentuk kalung ini masih diproses. Adapun produk-produk lainnya sudah mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Izin edar roll on dan inhaler dari BPOM sudah keluar. Sekarang lagi diproduksi oleh PT Eagle Indhoparma, sedang kalung aroma terapi masih berproses," ujar dia.

Fadjry menyebutkan, roll on dan inhaler Eucalyptus produksi Kementan akan tersedia pada akhir Juli di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Peneliti Senior Eijkman: Bagaimana Mekanisme Kerja Kalung Eucalyptus terhadap Replika Virus?

 

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU